Mohon tunggu...
Shinta Galuh
Shinta Galuh Mohon Tunggu... -

Seorang Muslimah, menikmati pekerjaan barunya sebagai dosen ilmu komunikasi, pecinta buku, suka sejarah, psikologi populer, dunia parenting, fashion dan buah-buahan. \r\n\r\nBerdoa untuk suatu hari, saat saya menjadi seorang ibu, bunda, ummi, apapun namanya, dari anak-anak saya. ^__^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Musim Hujan

3 Januari 2011   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

"Baiklah. Senang mengetahui kamu sudah bahagia. Sering-sering mengunjungiku. Aku akan senang menaungimu seperti dulu," ujar Pohon sambi mengedipkan mata.

 

"Tentu. Selamat tinggal dan selamat musim hujan..."

 

Hujan pun turun satu-satu. Rerumputan menangis haru karena sudah lama tidak bermandi hujan. Baunya lembut mengajakku berdansa dengan iringan seruling bambu. Tempat itu masih seindah dulu.

 

Kuberitahu padamu sedikit rahasia mengenai tempat itu: ia tetap indah saat panas, maupun dingin. Kemarau maupun hujan. Tapi di antara semuanya, ia menjadi lebih indah, paling indah saat kamu jatuh cinta ;-) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun