Â
Aku sedikit terkejut. "Wah, aku tidak tahu ada diam-diam memperhatikanku... Aku sudah beranjak tua, Pohon. Wajar saja jika aku tidak menampakkan wajah remajaku lagi."
Â
"Aku tidak diam-diam memperhatikanmu. Kamu-lah yang selalu berdiri di sini dan diam-diam memperhatikan. Aku hanya memperhatikan itu."
Â
Aku tertawa berderai-derai.
Â
"Pohon, kamu ada-ada saja...."
Â
"Ah akuilah, untuk itu kan kamu kembali? Masih menunggu rupanya?"
Â