"Terima kasih," jawabku pelan sambil mengambil garpu.
Praat!! Wiwi menciprat mukaku dengan air yang masih membasahi tangan.Â
"Hei!! Lemes banget!"tegurnya sambil melap tangan.Â
Aku hanya diam dan tidak menoleh ke arahnya.
"Besok pagi kita jalan-jalan naik sepeda keliling Jakarta, yuk!" ajaknya dengan mengambil sepotong pizza.Â
"Nggak punya sepeda," jawabku dengan tetap tidak menatapnya.
"Kita dari sini naik kereta lalu sambung taksi ke rumah Jason, patnerku di Menteng. Jason bersedia pinjami 2 sepeda untuk kita," kata Wiwi.
Rumah Jason sungguh besar dan luas. Aku terkagum-kagum melihat isi garasi dan taman depan yang asri.
"Hi, Jason! Ini Bintang," Wiwi menperkenalkan kita.
Aku mengulurkan tangan dan berjabat tangan dengannya.
Jason adalah patner kantor Jakarta dan berusia sama seperti kami. Rumah yang kami datangi ini milik orang tua yang merupakan salah satu konglomerat Indonesia.