Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

45 Hari Isoman Bersama Lansia Penyintas Kanker dan Penderita Pneumonia

14 Agustus 2021   17:55 Diperbarui: 27 Juni 2023   20:41 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saturasi turun 78 tanpa sesak dan saya putuskan untuk tidak ukur dan beli oksigen. Beruntung temannya teman penjual tabung serta isi mau lepas dengan harga wajar dan langsung kirim. 

Mama sudah 2 hari rutin tiap 3-4 jam minum air kacang hijau. Saya sangat yakin minuman itu bisa membuat mama sehat seperti saya dulu. 

Setiap beri minum selalu berdoa ke Tuhan bilang saya yakin lewat ini mama pasti bisa sehat seperti saya yang dulu lemah.

Minggu pagi, 4 Juli 2021, sebelum beri sarapan saya kuatkan ukur saturasi dan hasilnya 76. Setiap pagi saya masak bubur, air kacang hijau, telur rebus.

Selama sakit, mama tidak saya kasih susu karena bikin parah batuk. 10 menit selesai makan, saya ukur lagi dan secara ajaib angka di oximeter dari 76 ke 75 lalu hitungan detik naik ke 88. Sejak itu saya putuskan untuk ukur sebelum dan sesudah makan. 

Senin, obat lengkap di rumah, saturasi naik ke 93. Mama disarankan dibantu oksigen oleh teman saya yang dokter tapi karena tidak tahu cara pasang dan takut salah, saya tidak ikuti. 

Hampir 3 minggu berlalu dan mendadak kakak menyuruh saya untuk memastikan mama banyak makan karena ibu dan ayah teman baiknya meninggal malnutrisi, kurang tidur, marah-marah dan lainnya saat rawat inap, padahal mereka pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Saya dan kakak berhenti total ribut rawat inap. 

Mama sejak obat habis di tanggal 28 Juni 2021, saat malam batuk hingga sesak. Untuk bantu membuat dada lega, saya minta mama duduk di kasur lalu rebah ke dada saya yang duduk di belakang. 

Perlahan badan saya jatuhkan 45 derajat ke belakang. Walau pinggang sudah diganjal bantal tetap terasa sangat sakit. Mama bisa tidur pulas tapi tidak lama karena tidak enak dengan saya. 

Selama 3 malam kami pakai cara itu. Rasa sakit di pinggang ditambah nyeri di perut karena memasuki masa haid membuat saya cari cara lain, yaitu duduk dengan punggung menempel lalu saya merunduk turun 45 derajat. 6 hari cara itu dipakai, nyeri di perut dan pinggang serta batuk saya makin parah. 

Saat nyeri dan sakit melanda, saya selalu alihkan pikiran ke posisi mama saat saya usia 3 bulan. Mama sendirian urus 3 anak dan rumah. Papa sibuk kerja, doa, dan kuliah. Mama jungkir balik urus 2 anak usia SD dan bayi sakit-sakitan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun