"Far, aku ditipi amanah"
"Maksudnya?"
"Ada surat dari Rana. Ia datang 3 hari yang lalu dan menitipkan surat ini"
Sepotong amplop nampak rapih diterima Farah dari Widni. Meskis udah ditahan, Widni tetap memaks untuk pulang.
"Aku tak mau mengganggumu, far"
Farah tak bisa menahan. Widni pun keluar kost dengan bergegas.
Farah masih termangu dengan amplop putih yang masih ia pegang erat. Dengan berat hati, ia pun membukanya dengan pelan-pelan.
Dear Farah.
Belahan jiwaku yang tak sempat kupeluk, izinkan aku pergi untuk satu alasan yang tak bisa kujelaskan. Semoga kamu berjumpa dengan laki-laki yang lebih baik dariku. Aku akan selalu mendoakanmu, merindumu.Â
Salam,
Rana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!