"Kebaikan? aku tak perlu mengajarimu, aku hanya cukup meyakinkanmu di jalan kebaikan itu"
"Tapi aku masih labil. Belum yakin dengan jalan kebaikan ini"
"Karena inilah aku ada untukmu. Untuk meyakinkan jalan kebaikanmu saat ini"
"Seberapa kuat kamu akan menjadi pendampingku?"
"Sekuat niatmu menjadi baik"
"Benarkah?"
"Tidak ada cinta yang sempurna. Yang ada hanyalah ketulusan menjadi yang terbaik untuk pasangan kita"
Kadang kuberfikir Rana terlalu baik untukku. Tak pantas ia mendapatkan wanita dengan masa lalu hitam sepertiku.
"Seharusnya ia mendapatkan gadis suci"
Dan di titik ini aku merasa tak layak menjadi pendamping hidupya. Apalagi aku tak lagi sendiri, ada seorang anak di kehidupanku.
Rana sering mengajaku jalan-jalan, dan selalu ada tema baru yang ia diskusikan. Ia berbeda dengan laki-laki lainnya. Tak hanya mahir menggobal, namun juga pintar memotivasiku.