Oh, pembaca yang lewat, bacalah dengan hati, Â
Setiap goresan ini adalah tanda bakti, Â
Dari mereka yang tak bisa bersuara lantang, Â
Namun dalam diam, mereka tetap berjuang.
Dinding-dinding kota, menjadi kanvas perjuangan, Â
Tempat suara-suara terpendam menemukan kehidupan, Â
Mari kita dengar, mari kita lihat, Â
Gurat-gurat kritik ini, adalah cahaya dalam gelap yang pekat.
Di setiap goresan, ada harapan, ada cinta, Â
Untuk negeri yang adil, untuk rakyat yang merdeka, Â
Menulis di dinding, mengukir masa depan, Â