Dinding menjadi saksi bisu kegelisahan, Â
Suara-suara yang hilang dalam kesunyian.
Oh, malam, mengapa kau jadi saksi pilu, Â
Ketika rakyat menulis dalam gelap, tak bertemu, Â
Mereka takut, mereka resah, namun tak bisa diam, Â
Karena keadilan yang dicari, masih terpendam.
Di balik bayang-bayang kota yang tenang, Â
Ada suara-suara yang berusaha mengarang, Â
Kisah perjuangan, kisah kepedihan, Â
Menyuarakan apa yang tersembunyi di bawah permukaan.
Mereka yang di atas, yang duduk di singgasana, Â