Di dinding kota yang sunyi dan kelam, Â
Terlihat goresan tinta yang berkilau dalam malam, Â
Mereka menulis tanpa nama, tanpa rupa, Â
Menyampaikan kritik dalam gelap, penuh duka.
Dengan tangan gemetar, mereka ukir cerita, Â
Tentang janji manis yang tak pernah nyata, Â
Tentang harapan yang direnggut paksa, Â
Tentang mimpi yang hancur di tengah pesta.
Setiap guratan adalah jeritan hati, Â
Yang tertahan, terbungkam oleh janji mati, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!