Aku berpamitan.
Lorong rumah sakit terasa panjang menuju bagian radiologi.
Aku berjalan santai. Toh, tidak ada yang diburu, sebab jadwalnya sudah dipastikan.
Tapi… rasanya ada yang kukenal tak jauh di depan sana.
Dia sedang duduk sendiri di salah satu bangku kayu yang ada di depan sebuah ruangan. Entah, ruang apa itu.
Aku mendekat.
Awalnya ingin menganggetkan, namun rencana itu gatot seper alias gagal total seratus persen.
“Betah banget di sini?” tanya gadis itu.
“Loh, kamu sendiri? Dari kemarin-kemarin masih aja ada di sini?” aku balas bertanya.
“Bukannya saya lagi nganterin? Pokoknya selagi kamu masih di sini ya saya masih nganterin.”
Aih, itu kan candaan sore kemarin, gumam hatiku.