Aku tersenyum lega. “Berobat juga?” tanyaku seketika. Entah, apakah pertanyaan itu selalu tepat ditanyakan kepada seseorang yang mengantri di Ruang 8 tempat mengambil sampel darah itu.
Dia mengangguk. “Nganter,” jawab gadis itu.
“Oo…,” aku yang berada di sisi kiri, melihat seseorang yang duduk di samping kanan sang gadis. Kebetulan saya dan dia kebagian berdiri karena sesaknya pasien yang mengantri. “Bapaknya?” tanyaku pelan.
Gadis itu tersenyum, lalu menggeleng.
“Suami?” tanyaku penasaran. Ah, siapa tahu saja yang kukira gadis itu ternyata adalah istri orang yang di sebelahnya.
“Ngawur,” elaknya.
“Jadi nganter siapa?”
“Diri sendiri.”
Aku tersenyum.
Gadis itu tersenyum juga. Ada dua lesung pipit di pipinya.
Selasa Sore, 17.30 wib