Sebelum imam Asy'ari dan imam Maturidi juga sudah ada deretan nama-nama besar yang menjadi representasi Ahlussunnah wal Jama'ah seperti Imam al-Auza'i (wafat 157 H), Sufyan ats-Tsauri (Wafat 161 H), Laits bin Sa'ad (wafat antara 170-175 H), Bukhari (wafat 256 H), Muslim (wafat 261 H), at-Thahawi (wafat 321 H) dan banyak lainnya. (Tulisan kiai Abdul Wahab Ahmad)
Dan imam Asy'ari adalah yang tampil menguatkan pendapat-pendapat tersebut. Sebagaimana ditemukan referensi berikut.
(Syaikh Tajuddin as-Subky, Thabaqt as-Syfi'iyah, juz III, halaman 365)
Satu abad sebelum Imam Ibnu Asakir, Imam al-Hafidz al-Baihaqy (458 H) juga menjelaskan bahwa Imam Abu Hasan al-Asy'ary hanyalah membela mazhab para tokoh ulama salaf saja dengan menambahi berbagai keterangan sehingga memperkuat argumen mereka. Beliau berkata:
(Syaikh Ibnu Asakir, Tabyn Kadzib al-Muftary f M Nusiba Ila al-Asy'ary, halaman 103)
Jadi, dapat disimpulkan, bahwa sebelum beliau, sudah ada ulama yang menegakkan paham sunnah. Seperti imam al-Haris al-Muhasibi (Saya gak tahu kitabnya apa, tapi dari redaksi di al-Munqidz Minad Dholal, imam Ahmad mengkritisi pola penulisan imam al-Haris al-Muhasibi).
Jadi sebenernya imam Asy'ari dan imam Maturidi tidak membangun madzhab Asy'ari dari awal. Tapi merupakan penguatan dari pandangan ulama sunni sebelum beliau. Dengan ditambah dalil aqli juga, selain dalil naqli. Itu yang saya tangkap dari kitab al-Milal wa al-Nihal.
Kalangan salaf dan sunni yang dimaksud seperti Syaikh Abu Al-Abbas Al-Qalansi, Syaikh Abdullah bin sa'id Al-Kilabi, dan imam Al-Muhasibi. Yang akhirnya menjadi madzhab imam Asy'ari. Atau ulama Hanafiyah yang akhirnya menjadi madzhab imam Maturidi.
"Mereka ini adalah golongan salaf yang menguasai ilmu kalam, mengokohkan akidah-akidah salaf dengan dalil-dalil ilmu kalam dan kaedah ushuliyahnya. Karena imam Al-Asy'ari lebih cenderung pada golongan ini maka ia pun menguatkan pendapat-pendapat mereka dengan menggunakan metode ilmu kalam.
Itulah yang disebut dengan Madzhab Ahlu sunnah wal Jamaah sebagaimana yang telah disebutkan oleh imam Asy-Syahrastani. (Dalam al-Milal wa al-Nihal)"()
****