Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengulik Sejarah Memahami Perkembangan Akidah Ahlussunah

13 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 13 Juni 2020   06:15 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CATATAN DARI BUKU MENJADI MUSLIM MODERAT #4

Santri-santri dan murid-murid imam Asy'ari yang meneruskan pemikiran dan apa yang sudah "dimulai" oleh gurunya. Seperti apa yang saya tangkap adalah di kemudian hari ada pembahasan seperti Jauhar (substansi) dan Aradh (non substansi) juga segala perincian dan penempatannya, yang dimunculkan oleh imam Al-Baqilani.()

Secara dominan beliau mengkritisi pemikiran dan konsep Muktazilah sebagai aliran yang kuat saat itu. Tapi dalam kitab Tabyin Kidzb Muftara dituturkan kalau sebenarnya beliau juga menyanggah aliran selain Muktazilah.

"Perhatian yang sangat besar dalam menyanggah paham Mu'tazilah, tidak serta merta mengabaikan sanggahan imam Al-Asy'ari terhadap aliran lain dalam Islam, seperti Al-Jahmiyah, Al-Mujassimah, Al-Imamiyah, Al-Murji'ah dan lain sebagainya.

Sebagaimana imam Al-Asy'ari juga melakukan sanggahan terhadap aliran-aliran yang ada pada agama lain seperti Ats-Tsanawiyah, Ad-Dahriyyin, Al-Mulahidah, dan para filsuf serta aliran yang memiliki anggapan bahwa alam itu qadim.

Sanggahan-sanggahan tersebut berbeda-beda tergantung kepada siapa tujuannya sesuai dengan agama dan aliran yang dianutnya itu."()

Jadi, sekali lagi, untuk melacak secara mendetail, rasanya butuh waktu lama. Butuh ketelitian. Butuh kejelian. Dan orang awam seperti saya hanya menginginkan gambaran umum.

Salah satu kitab imam Asy'ari yang paling penting adalah al-Ibanah. Ada yang mengatakan kitab ini ditulis setelah beliau meninggalkan paham Muktazilah. Namun ada pula yang mengatakan kalau ini adalah kitab terakhir beliau.()

Dalam kitab tersebut, katanya ditulis dalam mukadimah jika beliau mengikuti pandangan akidah imam Ahmad bin Hambal. (Lihat tulisan kiai Hidayat Nur)

Maka menjadi menarik, saat tahu kalau kitab tersebut ditulis pada fase awal atau akhir.

***

[Sebelum Kemunculan Imam Asy'ari dan imam Maturidi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun