Mohon tunggu...
Kalya Belvana
Kalya Belvana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN KHAS Jember

hai, aku Kalya Belvana Amalia Fawzie. seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri K.H. Ahmad Shiddiq Jember dari program studi manajemen pendidikan islam fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Behaviorisme dan Implementasi dalam Pembelajaran

10 Juni 2024   09:39 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:06 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Watson juga dikenal sebagai seorang behavioris murni; penelitiannya tentang pembelajaran sebanding dengan penelitian ilmu-ilmu lain, seperti biologi atau fisika, yang secara eksklusif berfokus pada pengalaman empiris yaitu, pengetahuan yang dapat diukur dan diamati. Watson percaya bahwa ini adalah satu-satunya metode untuk meramalkan jenis perubahan yang akan terjadi setelah suatu tindakan pembelajaran.[18]

 

Menurut John Watson, belajar adalah hasil hubungan timbal balik suatu proses interaksi antara stimulus dan reaksi. Menurut John Watson, baik stimulus maupun reaksinya harus terlihat dan dapat diukur. John Watson mengakui bahwa akan ada perubahan mental selama proses belajar, tetapi karena perubahan mental tidak dapat diukur maka hal itu tidak dianggap.Tidak perlu mempertimbangkan sesuatu jika tidak dapat diamati atau diukur.

 

John Watson adalah penganut teori pembelajaran behavioristik murni, yang dibuktikan dengan basis pengetahuannya yang didasarkan pada pengalaman empiris yang benar-benar terjadi di masa lalu yaitu, sejauh dapat diamati atau diukur. Oleh karena itu, terdapat tiga (tiga) gagasan fundamental utama dalam gagasan John Watson tentang teori behavioristik. Diantaranya adalah sebagai berikut:[19]

 

  • Cabang eksperimental ilmu alam adalah psikologi, jadi introspeksi tidak diposting dalam konsep dasar utama sekolah John Watson.
  • Psikologi sejauh ini gagal membuktikan identitasnya sebagai ilmu alam. Salah satu penyebab kegagalan ini adalah keputusan pembuatan ladang kesadaran sebagai objek psikologi. Jadi penghapusan/penghapusan diperlukan kesadaran/pikiran dari ruang lingkup studi psikologi.
  • Objek kajian kajian psikologi sebenarnya adalah perilaku nyata.

 

 

Watson menyatakan bahwa respon bersifat eksplisit dan implisit. Jawaban eksplisit tampak asli dan mudah terlihat. Organisme fisik mengalami respons implisit, seperti impuls saraf, sekresi kelenjar, dan pergerakan organ. Stimulus bisa sederhana atau kompleks, sama seperti reaksi. Gelombang cahaya yang menyentuh pupil merupakan rangsangan dasar. Behaviorisme Watson berupaya menjadi cabang filsafat yang terbatas.[20]

 

             Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur.[21] Meskipun John Watson mengetahui adanya perubahan mental, namun ia tidak menggap hal itu sebagai bagian dari perubahan dalam proses pembelajaran. Karena perubahan mental tidak bisa diukur untuk mengetahui progress dalam proses pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun