Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersyukur untuk Kesempatan "Hidup Kedua"

28 Januari 2024   14:36 Diperbarui: 28 Januari 2024   14:43 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut bapak, beberapa tahun berikutnya setelah beliau sehat dan sudah merasa lepas trauma. Kecelakaan bis yang kita alami ternyata kecelakaan bus selayaknya adu kebo! Saling melaju kencang dan saling berhadap-hadapan yang kebetulan diatas sungai. Konon, kabar dari berita di koran, kedua sopir bus meninggal di tempat.

Entah bagaimana ibu dan adik yang duduk di depan bisa selamat. Sampai hari ini, itu masih misteri bagi kami. Memang, ibu dan adik sama-sama mengalami patah kaki, patah tangan dan juga luka di beberapa bagian badannya yang lumayan serius, kurang lebih seperti bapak.

Baca Juga Yuk! Tembang Ancung-Ancung dan Episode Heroik "Bapakku Arena Bermainku!"

Menurut ibu, beliau juga tidak ingat apa-apa waktu kejadian kecelakaan itu, entah Ibu tertidur entah bagaimana? Ibu tersadar ketika sudah berada di dalam perawatan medis di rumah sakit yang sama dengan tempat adik saya dirawat.

Kisah paling sedih adalah ketika bapak menceritakan, bagaimana beliau selamat dalam kecelakaan mengerikan itu. Sepertinya bapak ketiduran juga dan  tersadar ketika sudah berada dalam air.

Bedanya, saya tersadar ketika sudah dibawa berenang "malaikat", maka bapak tersadar ketika masih terkurung dalam badan bus yang tenggelam.

Spontan, beliau mencari saya dalam pekatnya air yang tercampur bensin, oli dan darah, tapi beliau hanya menemukan ibu taci dan beberapa penumpang lain yang terjebak di dalam bus dan menurut beliau sepertinya sudah meninggal.

Bapak yang patah kaki dan tangan bisa selamat setelah menemukan jendela kaca yang pecah dan dipaksa cukup untuk beliau keluar dari badan bus di kedalaman sungai.

Karena kecelakaan itu, bapak, ibu dan adik semuanya dirawat di rumah sakit untuk beberapa lama. Akhirnya justeru Paklik Joko yang mengunjungi kami ke rumah sakit dan sekali ke rumah, sebelum akhirnya kembali ke Timor-Timur lagi.

Alhamdulillah, kami sekeluarga akhirnya memang selamat dari kecelakaan bus mengerikan tersebut dan diberi kesempatan hidup kedua oleh Allah SWT.

Meskipun sampai sekarang, saya masih aquaphobia. Masih sering trauma jika bertemu air yang dalam. Tapi saya sangat bersyukur untuk kesempatan hidup kedua yang diberikan Allah SWT. Nikmat Tuhanmu yang mana yang akan kau dustakan!

Semoga bermanfaat!

Salam matan kota 1000 sungai, Banjarmasin nan bungas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun