Lebih detail, Bappenas juga merumuskan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif yang memuat tiga pilar utama, yaitu pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan, Â serta perluasan akses dan kesempatan.
Secara faktual, konsep ekonomi inklusif sangat diperlukan masyarakat dunia tidak hanya untuk mengurangi kesenjangan (inequality) akibat ketidakpastian global sebagai dampak pandemi atau untuk akses kesetaraan gender semata, tapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah secara adil.
Konsep ekonomi inklusif yang secara teknis akan lebih memudahkan para marjinal untuk mengakses beragam informasi yang dibutuhkan, termasuk permodalan dan juga beragam pengetahuan praktis lain yang sangat-sangat diperlukan untuk mengelola usaha berkelanjutan, jelas cocok untuk memberdayakan para marjinal, orang-orang seperti Yu Gembrot dan kawan-kawan.
Semoga...
Semoga bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H