Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Ruang Publik Berbasis (Budaya) Sungai ala Kota Banjarmasin

30 September 2015   05:54 Diperbarui: 30 September 2015   12:20 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 (Logo Dufan: Sumber Gambar : hoetravel.com)

Dari titik ini pengunjung juga bisa memulai wisata susur sungai bersama keluarga mengelilingi Kota Banjarmasin untuk melihat-lihat rutinitas masyarakat Banjar dengan berbagai pernik budaya sungainya yang khas seperti melihat lanting (rumah terapung), maunjun (menangkap ikan khas masyarakat Banjar) atau mengunjungi pasar terapung di Sungai Barito, Kuin lanjut ke Pulau Kembang, pulau kecil ditengah-tengah Sungai Barito yang menurut cerita daerah dari mulut ke mulut yang berkembang di masyarakat Banjar merupakan sepasukan tentara penjajah bersama kapal angkutnya yang dikutuk menjadi monyet. Pulau ini menjadi habitat beberapa jenis monyet termasuk bekantan (Nasalis larvatus) atau si monyet belanda (karena berhidung mancung) icon Kalimantan Selatan yang juga menjadi logo wahana hiburan "Dunia Fantasi (Dufan)" Ancol . Pasar terapung Lok Baintan atau mengunjungi destinasi wisata kuliner Soto Banjar “Bang Amat” di daerah Banua Hanyar ada juga destinasi Museum WASAKA (Waja Sampai Kaputing), yaitu museum perjuangan rakyat Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.

2. Taman Maskot Patung Bekantan

 Finishing Patung Bekantan Raksasa

(Sumber Gambar : beritaborneo.com)

Komplek taman dengan icon patung bekantan raksasa setinggi 8 meter ini masih berada di Jl. Pierre Tendean, dengan Komplek Taman siring Martapura sisi Jl. Piere Tendean yang ada menara pandangnya dipisahkan oleh ruas jembatan atau tepatnya di seberang Taher Square. Di komplek taman ini selain terdapat patung bekantan raksasa yang menyemburkan air dari mulutnya juga terdapat sarana olahraga dan seni, seperti arena basket dan panggung hiburan. Ruang publik yang masih dalam tahap finishing ini sangat cocok untuk wisata keluarga.

3. Taman Siring Sei Baru

Taman siring Sungai Martapura di Sei Baru (Sungai Baru) sebenarnya masih satu alur dengan 2 Komplek taman siring sebelumnya. Posisinya dipisahkan oleh ruas Jl. Ahmad Yani. Di paal (kilo meter) 1. Komplek ruang publik yang satu ini masih dalam tahap pembangunan. Kampung Sei Baru, dulunya dikenal sebagai “kampung ketupat” di Kota Banjarmasin. Sekarang, Kampung ketupat Sei Baru masih ada dan tetap eksis, hanya sebagian saja (di bantaran sungai) yang harus direlokasi karena terkena proyek pembangunan taman siring Sei Baru

Inilah  realitas wajah ruang publik di Kota Banjarmasin, Kota tua di ujung selatan Pulau Kalimantan yang terus berusaha berbenah mencari jati dirinya dengan menggali semua potensi budaya yang dimilki untuk meneruskan peradaban dan keberlangsungan harmoni masyarakatnya dalam bingkai kemakmuran dan kemaslahatan bersama. Selamat ulang tahun yang ke 489, Kota Banjarmasin! Semoga semakin Bungas dan langkar. Amin...

"Waja Sampai Kaputing"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun