Mohon tunggu...
Sandika Wandara
Sandika Wandara Mohon Tunggu... Jurnalis - Aktivis, Penulis dan Wiraswasta

Sosok Penulis dari kalangan Mahasiswa sangat di impikan oleh pemimpin bangsa. bangkit dan bergerak menuju Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya Lilin di Malam yang Basah

6 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   00:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixelab Sandika

Mereka mulai melihat foto-foto itu satu per satu, tertawa mengingat momen momen konyol pada masa kemudian. Namun, pada antara foto-foto itu, Lisa menemukan sesuatu yg aneh. Sebuah foto menggunakan kertas relatif kusut, menampilkan mereka berlima berdiri pada depan tempat tinggal kayu ini, akan tetapi terdapat satu sosok tambahan pada belakang mereka seseorang laki-laki yang wajahnya tidak terlalu jelas.

"Ini siapa?" tanya Lisa sembari memperlihatkan foto itu.

Semua terdiam. Wajah Reno berubah tegang.

"Itu... Haris," istilah Reno akhirnya. "Kalian jangan lupa beliau?"

Tika menelan ludah, wajahnya berubah pucat. "Dia sahabat sekelas kita, kan? Yang... hilang?"

"Dia enggak hilang," Reno mengatakan pelan. "Dia meninggal. Tepat malam tahun baru sepuluh tahun kemudian."

Suasana pribadi berubah hening. Hanya bunyi hujan pada luar yang terdengar.

"Aku enggak pernah cerita ini ke kalian," Reno melanjutkan. "Malam itu, beliau tiba ke tempat tinggal ini. Dia bilang beliau punya sesuatu yang krusial buat disampaikan, akan tetapi kita seluruh terlalu sibuk main. Aku suruh beliau tunggu pada luar. Lalu beliau pergi, dan..."

"Dan engkau enggak pernah lihat beliau lagi," pangkas Tika, suaranya bergetar.

"Ya," jawab Reno pelan.

Lisa memegang foto itu erat. "Jadi ini... fotonya yang terakhir?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun