Mohon tunggu...
Frank Lampard
Frank Lampard Mohon Tunggu... -

REPORTER KORAN HARIAN LOKAL,\r\ndan FANS FANATIK CHELSEA\r\nsuka menulis dan membaca tulisan di KOMPASIANA\r\n\r\nsalam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidupku Dan Ira Ada di Tangan Kedua Orang Tua Kami

6 Juni 2012   13:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Baik aku maupun Ira terpaku mendengar ucapan ibu. Namun tidak dengan bapak. Bapak mengambil pisau yang tergeletak di meja dapur dekat kami berdiri dan mengarahkan ke ulu hatiku.

"Sedikit saja ia terluka aku akan membunuhnya" jantungku nyaris berhenti membayangkan pisau itu menusukku. Aku memang berharap Tuhan memendekkan usiaku. Namun tak terpikirkan jika harus mati dibunuh bapak sendiri.

Hahaha...!

Ibu malah tertawa mendengar ancaman bapak. Tangannya merogoh sakunya dan mengeluarkan pisau dan mengarahkan ke ulu hati Ira. Persis seperti yang dilakukan bapak padaku.

"Kau pikir aku bodoh hahaha"

Ibu dan bapak masih berpandangan penuh amarah. Dengan tangan mereka bersiap-siap menusuk dadaku dan Ira.

Cerita ini hanyalah cerita biasa. Tentang seorang gadis tak istimewa yang mengutuk hari-hari yang ia lewati. Menyesali kenapa ia dilahirkan. Dan berharap Tuhan segera mencabut jatahnya bernapas.

Aku dan Ira berpandangan nanar. Menunggu nasib kami ditentukan oleh kedua orang tua kami. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun