Selamat tinggal, Tomodachi-san”
Aku telah membunuhmu...
Pertengahan Musim Semi, 1842
“Ayo hide, kejar aku”
“Tunggu saja Tuan Yoshi, kuda hamba akan segera mengejar kudamu”
“Hahahaha… mana bisa, kudaku adalah kuda tercepat diseluruh wilayah ini, tentunya setelah kuda milik ayahku”
“Belum tentu, Tuan Yoshi, Walaupun kuda hamba tak secepat kuda milik Tuan Yoshi, tapi hamba bisa mengendarai kuda secepat angin”
“Hahahahaa… baiklah Hide, rasanya perlu aku beristirahat sejenak, dibukit itu kita beristirahat, Hide!”
Di padang rumput ini kami biasa bermain bebas, tanpa ada pengawalan yang ketat atau bungkuk hormat dan aturan kaku di lingkungan kastil. Seperti biasanya aku ditemani Hide, sahabatku sekaligus teman bermain dan berlatihku. Sebagai pewaris Seorang Daimyo di wilayah ini, tentulah saat-saat ini yang membuatku merasa nyaman… bebas…
"Apa yang kau lihat ketika memandang ke hamparan luas itu, hide?"
"Hamba melihat kedamaian, kebebasan... maaf Tuan Yoshi, hamba berbicara terlalu jauh"