Mohon tunggu...
Jusak
Jusak Mohon Tunggu... Konsultan - Pelatih Hukum Ketenagakerjaan Pro Bono dan Direktur Operasional di Lembaga Pendidikan

Memberi pelatihan kasus-kasus ketenagakerjaan berdasarkan putusan hakim, teamwork, kepemimpinan. Dalam linkedin, Jusak.Soehardja memberikan konsultasi tanpa bayar bagi HRD maupun karyawan yang mencari solusi sengketa ketenagakerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Saat Perusahaan Melakukan Efisiensi, Mogok Kerja Harus Dilakukan Hati-Hati

10 Juni 2023   20:46 Diperbarui: 10 Juni 2023   20:47 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Orang memiliki kendali atas perspektifnya, tidak atas situasinya.

Tidak! Dari perspektif karyawan korban PHK, perusahaan telah berusaha memberangus serikat pekerja. Kebetulan mereka semua anggota serikat pekerja. Serikat pekerja waktu itu sedang dalam proses berjuang untuk mempertahankan kesejahteraan karyawan. Padahal, di lain pihak perusahaan memperjuangkan pendapatan untuk mencegah kerugian.

Para anggota serikat pekerja ini telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan, mulai dari menuntut perusahaan untuk mendaftarkan mereka pada program Bantuan Langsung Tunai terkait pandemi, sampai melakukan mogok kerja. 

Mogok kerja ini tidak main-main malah terkesan anarkis, karena mereka melakukannya selama 2 minggu. Mereka bahkan sampai menghadang truk yang membawa barang dagangan dari luar kota, agar tidak masuk ke area gudang perusahaan. Saat itu benar-benar waktu yang sulit bagi perusahaan.

Apa perspektif perusahaan?

Kerja keras dan percaya diri

Manajemen tak percaya diri untuk menyampaikan pesan bahwa mereka sedang mengalami masa sulit dan semua itu akan berlalu. Betul, perusahaan sendiri memang mengurangi berbagai hak normatif karyawan, dari nilai THR, gaji minimum, kesehatan, tunjangan lembur dan banyak lagi. Tapi perusahaan terpaksa. 

Saat para karyawan mogok kerja, langkah praktis perusahaan adalah tetap kerja keras. Langkah normatif perusahaan adalah melakukan pemanggilan. Perusahaan membuat panggilan dua kali berturut-turut secara patut agar para karyawan kembali bekerja, namun diabaikan oleh karyawan.

Memang yang perusahaan butuhkan dalam hidup ini adalah kerja keras dan percaya diri, dan kemudian kesuksesan pasti datang.

Apa tanggapan perusahaan?

Satu-satunya cara hidup dan menjadi lebih baik adalah terus bergerak maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun