"Hatur Nuhun Tante Utari!" kata Kinan. Dia menyantap roti stroberi separuh, lalu sus cokelat.
"Habis,ya? Jangan ada yang dibuang?" Widy melotot pada adiknya.
"Beres Teteh! Om Syafri mengajarkan begitu, aku boleh makan apa saja, tetapi harus habis."
Geng Bandung Memang  Hebat  kemudian mengobrol sambil menyerup wedang jahe yang hangat. Dinni juga ikut.
"Situasi politik sedang tidak baik Syafri, padahal kita sedang mengahadapi masalah wabah, saya khawatir tidak akan diperhatikan," kata Hein.
"Sumitro sudah kasih statement yang sepertinya ditujukan pada Bung Karno, Saya tidak menyerah pada Tirani," kata Angga.
"Papa juga bilang khawatir nasib orang-orang Belanda di Bandung, soal Irian Barat," sambung Hein.
"Mudah-mudahan nggak, jadi bisa kumpul terus sampai tua," ujar Syafri lirih.
"Ya, moga-moga," kata Angga. "Takutnya dunia bisnis juga terpengaruh."
"Ya, Minahasa juga makin panas. Jangan sampai perang saudara memisahkan geng kita," ucap Rinitje.
"Nggak lah, Bandung Memang Hebat Abadi!" teriak Syafri.