Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis, Bagian Sembilan

6 Juli 2024   01:00 Diperbarui: 6 Juli 2024   01:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syafri mengangguk. 

"Teman-teman kamu di Jakarta juga orang-orang yang menghormati perempuan, Kang?"

"Rata-rata anak UI begitu kok. Ayo masuk  sayang, kita istirahat dulu."

"Aku cari nasi dan sayur dulu buat makan malam kita!"

Desa Pentingsari, 8 Agustus 2014

Desa Pentingsari, desa wisata  yang terletak di perjalanan antara Kota Yogyakarta dan Kaliurang.  Naik angkot turun di Pakem, lalu naik ojek langsung ke Sekretariat di rumahnya Pak Sumadi, kepala desanya. Usianya sudah 84 tahun.

"Dulu waktu saya kecil pada 1930-an  tidak banyak  kepala keluarga yang mendiami desa ini. Hanya ada lima belas.  Sekarang sudah didiami 266 kepala keluarga. Dari jumlah itu 73 kepala keluarga bersedia menyediakan kamarnya untuk homestay," ungkap Pak Sumadi.

Desa Pentingsari jadi desa wisata sejak 2008 untuk memberikan tambahan buat penduduk. Awalnya hanya Rp75.000 kini Rp100.00. Dari jumlah itu  45% kembali ke tamu berupa 3 kali makan dan snack. Rp5-10 ribu rupiah ke kas desa dan sisanya untuk pemilik. Satu rumah ada yang mempunyai 2 kamar untuk homestay.  Ada juga yang 8 kamar.  Kapasitas bermacam-amcam ada bisa satu orang namun ada juga yang empat orang.  

Di rumah Pak Sumadi banyak ornamen wayang orang.  Tandanya dia menguasai kebudayaan Jawa dan kearifan lokal. Rumahnya punya 4 kamar dan dia punya 4 anak serta tiga cucu.

"Ada delapan objek di sini, di antaranya situs peninggalan Sunan Kalijaga. Wisatawan juga dapat belajar membatik, membajak sawah hingga membuat janur.  Sejak 2008 hingga Juli 2024  sudah 87 ribu orang menginap di Desa Pentingsari," terang Pak Sumadi.

Aku juga ditemani oleh Darto Yugantoro, pemuda karang taruna setempat.  Dia juga cerita bahwa dalam setahun wisata memberikan penghasilan sebesar Rp600 juta pada desa. Jumlahnya kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun