"Maaf Dan. Kopel saya dibawa anak itu," kata Sersan Dadan berang, memandang salah seoran crossboy yang belum terluka.
Lalu seorang polisi menunjukkan kopel di tempat barang bukti. Ini disita dari tempat perkelahian. Tentara itu pasrah. Artinya dia dapat hukuman penundaan kenaikan pangkat karena lalai. Â Itu ancaman komandannya bila besok tidak bisa membawa kpoel.Â
Sersan itu marah sekali. Dia menarik baju anak itu untuk berdiri lalu ditamparnya dua kali. Â Crossboy itu menangis. Kemudian duduk lagi.
"Gara-gara kamu kenaikan pangkat Bapak ditunda!"
"Ampun Bapak!"
Tetapi dia malah ditampar sekali lagi.
"Urus saja dirimu sendiri! Adik-adik kamu banyak tahu! Kamu tidak sekolah ya selama ini? Â Tadi Ibumu juga marah-marah, gurunya melaporkan!"
Setelah hormat kembali pada Herland dan polisi. Lalu dia pergi.
Widy kemudian bertanya pada salah seorang crossboy. "Mengapa kamu benci sama aku?"
"Kamu pacarnya Hardja kan? Dia pernah menghajar aku karena menyerempet otonya dengan sepeda motor hingga kaca spionnya pecah. Waktu itu kamu ada di sana, di Hotel Grand Preanger malam hari."
Widy terkejut. "Oh, Iya? Tetapi aku sudah menikah dengan dia. Â Aku sudah lama putus dengan Hardja! Jangan ganggu aku lagi, apalagi suamiku!"