Syafri juga berupaya dengan lincah  mengikuti gerakan Widy, yang mahir bergoyang rock n rollÂ
"Ya, sepupuku aktivis Nanoman Sunda juga cerewetnya bukan main," kata Angga.
"Kang Dayat?" kata Syafri."Mengapa banyak yang tidak suka dengan rock n roll? Aku dengar desas-desus bahwa kalau sampai digelar di Homman bakal mendapat reaksi keras dari kalangan termasuk komunis."
"Dianggap produk kapitalis, haiyaa.." celetuk Angga. "Ini Cuma buat pengusir kesuntukan."
"Habis ini lagu Bill Halley, lagu Elvis yaaa!!" seru Widy dengan menu semangat.
"Siap geulis!" kata Hein.
"He, anak Gunung seperti kamu suka lagu rock n roll juga," kata Safri. "Kapan naik bareng?'
"Sok Atuh! Tetapi aku nggak berani kalau di Jawa Barat takut sama gerombolan itu! Aku hanya Gede Pangrango sekali itu pun dikawal sepupuku yang tentara!"
"Iya, sih, paling Gede Pangrango, kayaknya sudah aman, mereka kan hanya menguasai Priangan Selatan!"
Mereka berdansa dengan dua piringan hitam dari Bill Halley dan Elvis Presley sampai bekeringat. Â Kokom, pembantu di rumah Hein sudah menyediakan minuman. "Ayo minum dulu, pasti haus. Ini limun jeruk enak. Sudah itu ditunggu di belakang makan oleh Ibu."
"Woow! Mama kamu baik Hein!" kata Rinitje.