"Mati pun aku nggak apa-apa," kata laki-laki usia 40 tahunan itu.
Adinda sebetulnya bisa menghajar keduanya tetapi dia senang laki-laki itu menyelamatkannya.
"Kenapa ingin mati melindungi orang lain?"
Laki-laki itu tidak menjawab. Tetapi Adinda bisa membaca pikirannya. Patah hati. Dighosting. Lalu ingin bunuh diri besok di atas bukit.
Laki-laki itu tidak ingin berkenalan dengan Adinda.  Dia malah masuk  ke warung makan kaki lima makan lontong kari ayam.  Tahu-tahu Adinda duduk di sebelahnya.
"Seperti apa ceweknya? Umur berapa?"
"30 tahunan, dia kemudian memperlihatkan foto cewek itu. Namanya Camelia, aku jatuh cinta pada dia, orang Malang, " ucapnya.
"Beda jauh ya?"
Adinda menyerap informasi sebanyak mungkin tentang cewek itu. Â Lalu dia mengontak Hiyang dengan telepati.
Masih ada stok kan? Bisa buat seperti ini, ada orang kita di Malang? Â Sambil sampel DNA-nya, bawa ke Bandung mala mini. Lalu kirimkan untuk laki-laki ini. Dia baik pada aku.
Adinda mengirim semua data tentang cewek itu dengan detil. Dia bisa mengakses Google. Â