Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Bagian Sebelas

8 Januari 2024   21:35 Diperbarui: 8 Januari 2024   21:39 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://openart.ai/

Sebelas

Pesta di Kapal Cruiser Romeo

Pukul 6.30.  Ganang Wicaksono terbangun di kamar hotelnya dan mendapatkan Katrin sudah selesai mandi dan berpakaian.   Dia memakai kaos kasual dan celana jins sama seperti yang dipakai oleh Sundari.

"Selamat pagi Aa," sapanya dengan suara lembut.

"Kok nggak bangunin aku lebih pagi?  Untung belum telat acara pukul delapan pagi," kata Ganang langsung berlenggang ke kamar hanya bercelana pendek.

"Memangnya Aa, minta dibangunin salat Subuh? Tadi Aa tidurnya nyenyak sekali," ucap Katrina.

Sindiran mengena.  Katrin tahu dia jarang salat.

Baca: Dua Pendatang Misterius Sepuluh 

Ganang bergegas mandi dan kemudian berganti pakaian, seragam Membaca Indonesia, media tempatnya bekerja.  Lalu mengajak Katrina untuk sarapan bersama.

"Nanti aku liputan dan langsung mau nyobain naik jet ski? Kamu mau ikut?  Tapi waktu konferensi pers kamu di luar dulu," kata Ganang.

"Terserah Aa saja," katanya.

Ganang merasa mendapatkan keberuntungan.

Tanpa setahu Ganang, Katrina berbicara melalui telepati.

Perintahnya, kalau kamu suka sama laki-laki mata keranjang itu, jaga dia di Kapal Cruiser nanti.  Tetapi kalau kamu nggak mau meneruskan hubungan, berbuat terakhir jangan biarkan dia naik cruiser nanti malam.

Aku suka dia Pimpinan.  Akan kubuat dia tidak bisa lagi berhubungan dengan perempuan lain.

Ah, bagus itu.

Pembicaraan selesai.

Katrina tanpa malu dengan wajah lugu menggandeng Ganang ke kafe tempat sarapan diiringi mata para wartawan dan undangan.

Charles Bronson melihat mereka tersenyum.  Sementara cewek-cewek bookingan para tamu juga terheran, sepertinya cewek yang digandeng Ganang benar-benar suka.

Sementara Chris, Robert dan Philip juga berbisik.

"Mirip sekali dengan Sundari yang kami lenyapkan waktu di Lembang, tetapi nggak mungkin dia," kata Phillip.

"Nggak mungkinlah, salah-salah kita dituduh gila lagi seperti Anton," kata Chris.

"Oh, ya Juan belum kembali?" sela Robert.

"Biarin saja, dia lagi sedih. Mungkin tidur di pantai atau ke tempat lain di sekitar sini," kata kata Chris.

Katrin memilih sarapan salad dan buah. Pada saat dia  memilih hidangan, Charles memasukan amplop berisi sejumlah ke saku jinsnya.

Dia menengok sambil tersenyum. "Terima kasih,Om!"

Bagus, uang itu bisa jadi bekal kamu bertugas. Kita nggak bisa mengandalkan uang yang ada dari planet kita.  Suara telepati.

Setelah konferensi pers, Chris, Robert dan Philip pamit untuk mengunjungi keluarga Anton.

Romeo menyalami dia. "Terima kasih atas kedatangan kalian.  Kami ikut berduka. Saya sudah transfer sejumlah uang duka  ke Isteri Anton."

"Terima kasih kawan!" Ketiganya kemudian meninggalkan lokasi.

Acara pertama Jetski berjalan lancar.  Katrina bersama Ganang dibonceng oleh petugas dari Rome Group.

Katrin berteriak histeris.  Ganang mengira dia senang. Tetapi sebenarnya itu ekspresi kekhawatiranya juga karena dia sebetulnya belum mengenal laut.

Jangan takut, kita punya kemampuan berenang lebih cepat dari manusia di planet Bumi.  Salah seorang melakukan telepati.

Lagipula kita punya kemampuan lain di atas air.  Kemampuan itu akan kamu gunakan membawa piaraan manusiamu.

Katrin tersenyum.

Aku akan lakukan tepat waktunya.

Rombongan Jetski tiba di Nusa Penida dalam dua jam.  Para tamu disambut dengan minuman kelapa menghilangkan dahaga.

"Ssh ada kejutan buat kalian dan para tamu, malam ini kita pesta di Cruiser Romeo," ujar Charles kepada berapa wartawan. "Kalian dapat kamar satu-satu ya dengan perempuan yang berbeda."

"Kecuali Fikri dan Ganang," ucap Marlon.

 Fikri memustuskan membawa Laila ke kapal.  Walaupun sebetulnya dia tidak berminat.

Marlon kagum rekannya itu tidak runtuh juga imannya.  Namun dia heran pada Ganang yang tetap memilih Katrinnya.

"Ganti lagi menunya di kapal, Lon?" bisik Sukri.

"Ia, Bro, ada lima belas perempuan. Mereka sedang tidur di kabin Cruiser Romeo.  Mereka kelelahan habis perjalanan  jauh dari Hongkong semalam dan tiba dini hari tadi. Nggak mau kena sinar matahari dulu."

"Amoy dong? Kapal apa yang antar mereka?"

"Kolega kita juga yang antar pakai Heli pribadi dari kapal mereka di lepas pantai China Selatan,"

Fikri mendengar pembicaraan mesum itu. Telinga anaknya sudah disumbar dengan earphone ke mini laptopnya yang sedang memutar film Walt Disney teranyar.

Sementara dia mengamati ponsel membaca berita dari Membaca Indonesia tentang Kapal Pesiar kecil yang seluruh penumpang dan awaknya hilang ditemukan tadi pagi di Laut China Selatan.

Katrin duduk dengan tenang di samping Ganang, tangan kirinya merangkulnya.  Tangan kanan melihat layar ponsel yang sebetulnya hanya bisa dilihat dari dia.

Ada berapa pasukan di Cruiser Romeo kawan? Tanya Katrina melalui telepati.

Lima, semua sudah menyamar. Tiga  akan melarikan tiga orang yang tidak bersalah  di dalam kapal. Yang dua buat berjaga.

Perlu dua lagi, ada bapak dan anak yang tidak bersalah juga ikut.

Kami akan masukan lagi tiga orang lagi tak terlihat dengan kamuflase. Kasih tahu wajah mereka. Yang dua buat menyelamatkan bapak dan anak itu.  Yang satu kalau ada orang yang tidak bersalah lainnya.

                                                                                       ***

Pukul tujuh malam  rombongan sudah berada  di Cruiser Romeo 1 di lepas Pantai Kuta.  Kapal itu bergerak menuju Labuan Bajo setengah jam kemudian dan direncanakan tiba besok pagi.

Setiap tamu sudah mendapat kamar.  20 tamu laki-laki dan 5 tamu perempuan yang kebanyakan tim PR Romeo Grup yang sebetulnya pelayan para petinggi di perusahaan itu.

Ganang dan Katrin mendapat kamar di sebelah Jack Perwira  penulis "Health Body and Soul" . Dia baru saja disambut seorang perempuan yang rambutnya pendek. 

Pasangan itu saling berpapasan.  Perempuan yang digandeng Jack terkejut melihat Katrin.

"Kamu, adiknya Sundari?"

Namun Katrin dengan cepat membungkamnya dengan telepatinya.

Kamu Sandra Talita, orang yang diselamatkan Sundari, ibuku. Kok kakak bisa sampai di sini? Bukankah sudah dilepas oleh Ibu dan ayah saya.

Teteh Sundari di mana? Kamu bisa jadi anaknya? Kamu dari planet lain juga seperti mahluk yang sudah membaptisku jadi budaknya semalam?

Kalian diserang mahluk itu?

Ya, kecuali hanya lima belas perempuan dijadikan seperti mereka untuk umpan tengah malam nanti. Yang lain sudah dilarikan mahluk itu.

Kalian jadi pekan terhadap sinar matahari?

Ya, kulit kami mengelupas bila kena panas matahari itu baru tahap awal. Kata mereka yang bisa bicara melalui pikiran seperti kamu.

Bisa lepaskan seorang bapak dan anak, serta beberapa orang lainnya.

Mahluk itu hanya memberi waktu setengah jam sebelum serangan bagi kalian untuk lari. Itu sesuai perjanjian dengan kawanmu.

Katrin tersenyum.

Pukul sembilan malam para tamu sudah ada di dek kapal yang tenang. Ramalan cuaca menyebutkan cerah.  Pesta pun sudah dimulai dengan camilan udang dan cumi bakar hingga kambing guling.

Fikri menemani anaknya Laila  memilih makanan agar pas porsinya.

Sebuah pesan WA masuk ke ponselnya. Fikri membukanya dari rekannya di Jepang, jaringannya di lingkungan hidup.

Bro, kamu nggak ada di sekitar Lombok dan Sumba kan?  Ada prediksi dari rekan Jepang mungkin ada gempa di Samudera Hindia cukup besar di lokasi itu.

Kapan? Saya dan anak di atas Romeo 1.

Waduh, mudah-mudahan sudah lewat atau belum lewat lokasi.

Memangnya terasa di tengah laut?

Justru kalian berada di pusatnya. Mudah-mudahan prediksi meleset.

Fikri makin erat memegang Laila.

Dia tidak menyadari bahwa kontak chat sudah diketahui Katrin dan rekan-rekannya.  Seorang pelayan perempuan berada tak jauh dari mereka.

Pesta dimeriahkan oleh Live Music dari sebuah home band, Orange and Strawberry mengiringi Virginia Manda Dewi, seorang pemenang kontes pencarian bakat.

Sialan! Kita nggak tahu ada lima orang lagi yang tidak bersalah. 

Kapal itu membawa jetski kan?  Setengah jam sebelum kalian terjun ke laut, kasih tahu awak kapal yang kita pilih untuk menurunkan semua  jetski yang ada.

Orang kita melindungi dengan senjata ultraviolet. Tetapi siapa pun yang ada di laut tidak akan diserang.

Sandra Talita mengontrak Katrin, ada dua puluh orang yang dikasih toleransi untuk terjun ke laut. Sisanya milik kami.

Charles Bronson di tengah acara hendak ke bawah dia  melihat ada yang aneh di berapa sudut kapal, yaitu baskom berisi darah.

"Kejutan apa lagi ini dari Bos?" gumamnya.  "Ini kan bukan malam Halloween."

Pesta masih berlangsung. Minuman beralhol mulai dibagikan, Red Wine.  Fikri menampik. Apalagi Laila.

Manda dan awaknya menampik karena mereka harus tampil di Labuan Bajo besok malam.

Ganang meraih satu gelas berisi anggur merah, tetapi Katrin menjauhkannya. "Aku nggak mau bercinta nanti dengan orang mabok."

"Ok," kata Ganang.

Caramu melarang laki-laki nakal itu tepat kawan. Anggur itu dicampur darah penanda jejak bagi mahluk itu  mendapatkan mangsanya.

Rekan-rekannya sudah bersiap.

Marlon sudah menegak dua sloki  dia sudah nggak tahan mengajak amoynya ke bawah. Begitu juga sejumlah tamu. Namun setengahnya lagi masih di dek.

Live music berakhir pukul 11 malam.

"Kita turun?" ajak Ganang.

"Sebentar Aa, sayang," kata Katrin.

Dia melihat langit, ada puluhan titik yang makin membesar bergerak turun.

"Ayolah," Ganang mulai merayu.

"Pegang tanganku erat-erat," ucap Katrin manja.

Sekarang! Terdengar komando.

Bawa cowokmu ke laut. Itu suara  Sandra, aku akan segera mengggit Jack ketika dia klimaks di atasku.

"Oke, Aa sayang, kita turun..!"

Ganang terperanjat, Katrin punya kekuatan menariknya melompat dari dek ke laut.

Dia lebih terperanjat lagi, bukan dia yang menolong Katrin berenang.  Melainkan Katrinnya lah yang menyeretnya berenang dengan tenaga tidak disangkanya.

Fikri dan Laila juga terkejut, ketika dua perempuan menariknya terjun ke laut.

Charles Bronson terperangah melihat sejumlah orang jatuh ke laut. Romeo juga terkejut, begitu juga berapa awak.

"Tolong mereka!"

Mereka tidak melihat sejumlah mahluk turun dari langit dan menyergap setiap manusia yang ada di dek.

Di  kabin, Marlon  terkejut mendengar teriakan dari atas dek, tetapi amoy di sampingnya menggigit kuduknya dengan keras dan dia merasa aliran darah dari tubuhnya disedot dengan kekuatan hebat.

Kapten kapal mengeluarkan pistolnya dan menembak mahluk itu. Peluru hanya sedikit merobek, tetapi mahluk itu terbang dan mencabiknya lalu mengisap darahnya.

Manda berteriak panik melihat mahluk-mahluk mengerikan lebih tinggi dari manusia dan bersayap memperlihatkan gigi runcingnya.

Namun berapa awak dan dua  perempuan yang  rupanya mirip menariknya untuk terjun ke laut dan meminta personel band mengikuti.

Di laut  belasan jetski yang dilarikan awak kapal mengambil mereka yang terjun ke laut.  Mereka segera menjauh kapal. Termasuk Katrin yang sudah menyeret Ganang cukup jauh.

Kini pesta berganti.  Romeo diserang seorang perempuan yang memperlihatkan giginya.

"Kalian vampir? Jadi vampir benar ada?"

Suka-suka kalian menamakan kami apa? Suara mahluk itu masuk ke pikirannya.  Sebelum dia terangkat ke atas oleh sesosok mahluk.

Satpam kapal menembak satu mahluk rubuh terkena tembakan bertubi-tubi, tetapi mahluk lain menyambarnya.

Sementara di kabin, Jack mengerang melepas nafsunya di atas Sandra lalu memeluknya erat-erat dan pada saat itu Sandra memberikan gigitan kuat.

"Apa ini sayang!!!" teriaknya.

Ganang masih belum pulih dari rasa terkejutnya ketika dia dan Katrin diangkat ke Jetski yang kemudian melarikan mereka.

Dia masih melihat nyala lampu Cruiser Romeo dari kejauhan dan akhirnya menjadi titik terang.

Mahluk-mahluk itu tidak mengejar mereka. Mungkin mereka sudah puas dengan makanan yang ada di kapal.  Berlimpah untuk pesta mereka dan manusia yang telah jadi budak mahluk itu.

Belasan jetski itu  melaju selama berapa jam dan mereka di pantai Sumba. 

Ganang melihat, Fikri, putrinya, Manda, empat personel band, empat penumpang lainnya dan enam awak kapal ditambah Katrina dan enam perempuan lain yang sebaya dan mirip dia.

"Siapa kalian?" Ganang takjub dan takut.

"Belum saatnya kalian tahu!" para perempuan itu bersamaan.

Tujuh perempuan itu punya kekuatan mempengaruhi pikiran awak dan penumpang yang turun untuk mengikuti mereka berjalan kaki menjauhi pantai.

Setelah cukup jauh dari pantai, mereka merasakan bumi bergetar. Gempa yang cukup kuat persis ketika mereka jauh dari pantai.

"Gempa!" teriak Manda.

Daratan Sumba yang mereka pijak padang savana yang tidak ada pepohonan.

"Gempa laut. Resminya kapal itu akan disapu ombak dan kita tidak punya bukti soal vampir itu nggak ada yang merekam," kata Fikri.

Sebaiknya kalian cerita selamat dari musibah tsunami. Kapal itu sekarang sedang terbalik seperti yang kalian tonton di   The Poseidon Adventure.

Pikiran yang disugesti.

"Kalian anak gadis dalam film The Village of The Damned?" celetuk Ganang.

"Aa, suka kan?" sahut Katrin.

                                                                                        ***

Haedline di sejumlah media. Gempa laut tenggelamkan Cruiser Romeo.  21 orang selamat, ratusan orang hilang, termasuk milyader Romeo Pamungkas.

Hanya satu orang dari penyelamat misterius itu,  Katrina yang termasuk 21 orang. Para penyelamat yang lain menghilang. Para korban juga tidak bisa lagi mengingat.

Ganang bersyukur selamat, sekaligus mendapat musibah baru.  Semua orang tahu bahwa dia tidur dengan Katrina.

Di Kota Bandung, Adinda menoton berita di televisi dengan tenang, sementara Oma Nursanti tampak khawatir.

Ananda baru datang membawa sarapannya duduk di samping Adinda.

"Itu kan Ganang? Adik kasih salah satu personel kepada laki-laki nakal itu?" bisik Ananda.

Adinda tidak menjawab.

Kakak tidak usah ikut campur. Temannya ayah dan ibu kita sudah dapat apa yang dia inginkan. Bidadari yang juga tidak mau lepas darinya.

Kontak telepati.

"Adinda, ada kawanmu dari Jakarta mahasiswa Jaka," terdengar suara Emma dari arah depan.

"Ya, Tante," jawa Adinda.

Jaka Syamsudin membawa buku tentang sejarah Majapahit yang dipesan Adinda.

"Dua hari yang lalu kamu chat soal strategi Raden Wijaya bersekutu dengan Monggol untuk menghantam Jayakatwang dan memberinya pesta kemenangan. Apa yang ingin kamu komentari?"

Tanya Jaka.

"Secara moral bisa dibenarkan atau tidak bersekutu dengan calon penjajah untuk balas dendam, lalu kemudian membinasakan calon penjajah?" tanya Adinda.

"Haiya, Adinda siapa sih tokoh sejarah yang moralnya 100 persen baik? Apalagi soal strategi politik," timpal Jaka, mahasiswa Sejarah UI itu.

"Termasuk juga strategi bertahan hidup," ucap Adinda."Bukankah manusia adalah serigala terhadap sesamanya terkait dengan urusan bertahan hidup?"

Ananda mendengar dengan malas. Dia lebih suka mengamati berita.  Berita tsunami dia sudah dapatkan dari Adinda semalam.

Yang lebih menarik perhatiannya ialah ketegangan antara Tiongkok dengan Taiwan dan saat bersamaan Korea Utara dengan Korea Selatan, ketegangan antara Iran dan Israel.

Oma Nursanti memandangnya.

"Itu yang kalian takutkan? Kalian dikirim ayah dan ibu kalian untuk melindungi kami?"

"Itu salah satunya Oma. Ada lagi yang lebih mengerikan," jawab Nanda.

"Kepunahan manusia?"

"Oma seorang biologi tahu kan?  Manusia tidak akan punah...setidaknya seluruhnya. Oleh ulah dirinya sendiri,  spesies yang paling tertinggi di Bumi ini dan mengaku paling beradab. Tetapi sebetulnya paling biadap."

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun