Biasanya di planetnya makanan disiapkan para hiyang. Dia baru pertama kali makan di wrung di hutan. Â Dan membayar. Â Di planetnya, uang hanya basa-basi agar manusia merasa hidup di Bumi.
Kini dia merasakan  makanan asli dibuat manusia dan membayar dengan uang saku dari keluarga ibunya
Mereka melanjutkan perjalanan melalui hutan menuju Tangkuban Perahu. Mendung mulai turun. Â Selain mereka ada empat pendaki lain.
"Mudah-mudahan nggak hujan di Tangkuban Perahu sampai kita dijemput  Cak Hardi," ucap Panji.
Nanda berbisik pada Lila. Dia dapat kontak telepati dari Hiyang. "Jangan jauh-jauh dari aku!"
"Ada apa lagi nih," kata Lila.
"Kamu tahu vampir kan?"
"Cerita Edward Cullen?" Lila tertawa renyah. "Aku banyak nonton film vampir, tapi yang romantis."
Nanda tidak tertawa. Â Sebagai seorang pencinta alam Lila peka, kekasih tidak becanda. Hingga saat ini dia percaya Nanda tidak pernah mengada-ngada.
"Namanya bukan vampir. Itu kalian di Bumi menamakan. Tetapi kalau dia menggigit, maka manusia yang kena tertular virus yang menjadikan haus darah dan peka terhadap matahari."
"Mendung tebal membuat matahari jadi berkurang?"