Mahluk itu terbelah dua dengan teriakan melolong.  Darahnya berwarna hitam  muncrat.
Ketika sesok mahluk hendak menyambar seorang anak kecil, Nand bergerak cepat dan menusuknya tepat di jantung hingga tembus ke punggung.
Mahluk itu berteriak dan Nanda melemparnya ke kawah.
Ada dua polisi yang ada di sana segera menembak mahluk itu. Â Kena, tetapi tidak cukup mematikan karena kulitnya tebal. Tapi satu sayapnya terkoyak.Â
Lalu mahluk itu berjalan dan marah pada polisi yang menembaknya. Polisi itu dikoyak dengan cakarnya dan ketika satu lagi yang terjatuh hendak dibunuh. Â
Nanda melompat dan membelah mahluk itu.
Mahluk itu menjadi marah karena ada yang mengganggu ajatah makan mereka. Â Dua mahluk menyerang Nanda, tepat ketika Hiyang Ridara datang dengan tangannya kokoh mencabik mahluk ltu dan melemparnya ke kawah.
Pengunjung berlarian. Â Beberapa tentara datang membawa senapan M-16 dan menembak ke arah mahluk itu bertubi-tubi. Â Satu mahluk mati juga.
Seorang perempuan keluar dari mobil dan mengeluarkan lampu memancarkan ultra violet. Â Satu mahluk hangus jadi debu dan mahluk yang mati di hamparan parkir disapunya agar tidak tersisa.
Hiyang membunuh satu mahluk dengan menginjaknya dan melemparnya ke arah pancaran ultra violet.
Perempuan menghampiri Nanda. Â Dia tidak heran melihat Hiyang.