Tetapi batu terus melayang dan tidak ada yang kena.
"Baiklah! Kalian beli, Saya jual!" ucapnya dengan agak malas.Â
Lalu dia mengambil berapa batu dan melempar lagi keluar pagar tanpa membidik dan batu-batu itu dismash oleh Hiyang hingga kena pelempar masing-masing hingga tidak ada lagi batu-batu.
Belasan  anggota geng motor terkapar semua di trotoar, sisanya kabur mendengar suara sirene mobil polisi. Semua yang kena mereka yang melempar batu.
Ibu Mia menatap anak kesayangannya dengan rasa takut, marah, tetapi juga kagum, anak cewek tidak ada takut-takutnya. Â Roby pun merasa tidak enak jadi kagum.
Apalagi teman-teman sekolahnya memandang sinis ke arahnya.
Para guru mengadakan rapat apa tuduhan pada Adinda. Â Pak Imam guru Fisika menyebut anak itu punya bakat fisika melempar dengan tepat, sayang kalau dihukum dan lagi yang bikin gara-gara bukan dia dan dia melindungi teman-temannya.Â
Tetapi Bapak Kapolsek yang datang belakangan menyebutnya tidak perlu dipersoalkan karena  tidak masuk akal untuk jadi berita.
Dalam rilis kepada media kepolisian menyebut batu-batu itu mental kena pagar dan berbalik ke muka mereka sendiri.
Lagipula mana berani Geng Jupiter 7 cerita ke media bahwa mereka dikalahkan oleh seorang Neng Geulis.
Akhirnya berita  beredar mereka semua kecelakaan naik motor.Â