Sementara Adinda bersahabat panglima geng motor bernama Roby Fauzi, trouble maker di sekolahnya dan punya beberapa besti bernama Hanifa, Helena dan Laras Santi.
Perkelahian Roby dan teman-temannya berapa kali merembet ke sekolah. Padahal hanya ada dua anak geng motor Barudak Biru di tersebut.
Suatu ketika dalam jam pelajaran, ketika Adinda yang sekelas dengan Roby terkejut karena batu memecahkan kaca kelasnya begitu kuat.
Murid-murid berteriak. Ibu Mia Ramadhini, guru biologi melotot ke arah Roby. "Kamu bikin ulah lagi ya?"
Adinda tetap tenang dan memungut batu itu, lalu keluar kelas.
"Adinda kamu mau apa? Berbahaya mau apa kamu?" Â Mia khawatir terhadap murid kesayangannya.
"Ngembalikan batu ini ke pelemparnya," ucapnya tenang.
Roby merasa nggak enak di mata teman-teman sekelasnya yang ikut keluar. Â Apalagi Ibu Mia menatapnya dengan pandangan tidak senang.
Adinda begitu berani melintasi halaman  mendekati pagar sekolah yang tingginya tiga meter namun berjeruji hingga bisa melihat pemandangan luar.
Di luar pagar sudah berkumpul puluhan anak-anak geng motor Jupiter 7. Mereka terheran dan khawatir melihat cueknya Adinda mendekati pagar, tetapi kemudian tertawa.
"Jadi ceritanya Roby ngutus cewek atuuh!" celetuk salah seorang dari  mereka berambut gondrong.