Mulanya dua remaja perempuan itu panik, tetapi sesuatu yang lembut melindungi mereka hingga bisa menyelam di dalam air.
Para siren dan manusia setengah siren bermunculan. Â Lalu satu demi satu para remaja terjun ke air seperti terhipnotis. Â Mereka segera dilindungi para siren dengan gelembung lembut hingga bisa bernafas dalam air.
Anak buah Kapten Daud juga melawan hingga terjadi tembak menembak di atas geladak, karena sebuah senapan berhasil dirampas. Seorang serdadu tertembak, begitu juga  sebuah robot tempur VGC.  Pecahan robot itu terpental menewaskan seorang serdadu VGC yang terperangah.  Â
Sono mulai terjun ke laut bersama Raya, Robin, Cynthia dan Ciciek. Â Tiga anak buah Daud tewas bersama seorang serdadu lain dalam perebutan senjata tembakan nyasar membuat ikatan pesawat terbakar dan meledak terkena amunisi.
 T3 masuk dibantu Hyang memberikan senjata high voltase pada Raya dan Robin. Keduanya menangkap dengan tangkas  sebelum terjun ke air dan menghidupkan perisai.
Sayang T3 berkorban dengan gagah berani  hancur terkena tembakan, namun ledakannya membuat pesawat oleng hingga membuat kapal Evertsen  kena pecahannya. Pesawat kehilangan keseimbangannya karena bagian belakangnya terbakar, dekat bagian bahan bakar.
Ledakan terjadi beruntun pada bagian belakang pesawat. Â Awak Evertsen menghindar dna tidak sempat melihat para pelarian di laut yang begitu cepat melaju. Â
Pesawat VGC terdorong ke lautan lepas karena angin juga kencang. Terdengar teriakan panik pilot pesawat yang belum sempat menyelamatkan diri.  Pesawat itu makin terdorong  dan akhirnya tercebur kelautan dan menimbulkan ledakan  kedua begitu dekat dengan kapal.  Â
Ledakan itu membuat satu bagian kapal  mental ke geladak membuat Van De Bosch dan anak buahnya berlindung hingga kian tidak memperhatikan tawanan.  Pecahan itu menghantam sebuah meriam kapal hingga terlepas dan terpental ke laut.
Dua pilot akhirnya terpaksa meloncat ke laut dan berenang secepatnya. Â Tentara di kapal terpaksa menolong dua rekannya lebih dulu. Â Dua menit kemudin terjadi ledakan ketiga. Lalu kapal udara itu mulai tenggelam.
Para siren melarikan para tawanan dengan kecepatan tinggi.  Begitu juga Kapten Hinne, dua serdadu dan Tumegengung Endranta terseret tanpa tahu apa yang menyeret.  Para serdadu NKC ingin menembak setelah menolong kedua pilot, tetapi terdengar suara yang membuat mereka terdiam seperti terhipnotis. Rayuan  maut Siren.