Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali (7, Pertempuran di Ranu Kumbolo)

4 Mei 2022   22:55 Diperbarui: 4 Mei 2022   22:59 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Irvan Sjafari.

Zia menggunakan perisai begitu ada tembakan ke arahnya.  Seorang serdadu lawan kena tembakannya jatuh tersungkur. Tetapi anak buah Kapten Daud juga ada yang kena. Dia diseret temannya.  Bahkan pihak lawan sudah menggunakan roket menembak prajurit Daud yang masih di udara.

Kena dan jatuh ke tepi danau. Tapi sebuah robot dan seorang serdadu VGC juga  kena. Serdadu Nusantara yang ada di darat membalas  dan mampu menjatuhkan robot yang mulai terbang di atas danau hingga berlubang dan jatuh terhempas.

"Aduh, harus bersihkan danau lagi!" keluh Sono.

Sebuah robot lagi terbang sambil menembak hingga merusak pondok. Ketika melewati tepi danau, Robot Lutung Kasarung meloncat dari pohon menembakan  high voltase dan mmebuat robot korslet. Yang terbang  ke tanah robot.

Robot Lutung Kasarung menembak robot lainnya dengan high voltase hingga korslet lalu jatuh berantakan. Seorang prajurit lawan  yang baru saja mendarat terkena tembakan dua kali di dada dan roboh dengan tubuh hangus.

"Boleh juga robot Anda!" ujar Sono sambil menembak.

Pasukan lawan banyak memutari Ranu Kumbolo.  Pasukan Kapten Daud mulai terdesak. Apalagi dari atas ada sebuah pesawat asing melayangkan menerjunkan puluhan robot dan prajurit.  Pertempuran udara dimenangkan pasukan lawan, para serdadu Kapten Daud yang ada di parasut berjatuhan setelah pertempuran sengit.

Raya meminta Robot Lutung kasarung untuk menghindar menunggu kesempatan membebaskan mereka. Pondok sudah terkepung.  Banyak anak-anak yang berlindung membuat Kapten Daud memerintahkan menyerah. 

"Cakep! Harapan kita tinggal pada pasangan itu dan Subarja," kata Raya.

Seorang bule membuka topengnya dan menatap Kapten Daud, lalu Robin dengan tatapan tajam.

"Ik Overste Vermulen Kriger tidak pernah ingkar janji, ik akan tangkap kalian," ucapnya dengan nada tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun