"Naon?"
'Kamu benar! Â Kamu pernah dengar cerita orangtua, bahwa ada mahluk yang punya kemampuan menyerupai manusia dan tidak terlihat mata? Mereka bilang mahluk gaib."
"Iya, bagaimana kalau mata kita yang tidak bisa melihat, seperti halnya serangga melihat manusia atau ular melihat," ujar aku.
"Ada dua Kang, hijau tinggi besar...matanya merah. Jangan sampai mereka tahu, kita tahu...."
Gambaran mahluk gaib yang kerap diceritakan oleh tanteku dulu. Mirip seperti buku komik horor yang pernah aku baca.
 Kami selesai bersantap. "Dudi kemasi baju kamu. Hari ini kamu ikut Om!"
"Aku harus menunggu Ayah dan Bunda," katanya.
"Nanti Om yang hubungi, kamu nginap di tempat Om!"
Dudi biasanya menginap di Jakarta di rumah orangtua aku. Jadi  dianggapnya bukan hal aneh.
"Ayo kemasi bajumu!"
Dudi segera ke kamarnya dan kembali membawa tas ransel kecil. "Aneh, baju aku yang kemarin akan dicuci, sudah rapi dan harum," katanya.