Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bandung 1966, Ketika Mahasiswa Bergerak (1)

19 Oktober 2020   21:10 Diperbarui: 19 Oktober 2020   21:22 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah aksi demonstrasi-Foto: Historia.id/Tribunnenews.

Berbagai kelompok memburu mahasiswa mulai dari Kodam V Jakarta Raya, para preman pimpinan bekas jagoan Pasar Senen Letnan Kolonel Syafii dan (tentu saja) intel Resimen Tjakrabirawa termasuk pihak-pihak yang aktif menangkapi para mahasiswa yang dicurigai terlibat dalam demonstrasi-demonstrasi sepanjang Januari-Februari 1966.

Sementara di Bandung Pembubaran KAMI dengan segera ditolak oleh mahasiswa Bandung. Hanya beberapa jam setelah pembubaran diumumkan, pada mahasiswa Bandung ini, yakni jam 24.00 pada 25 Februari, mahasiswa Bandung  menyampaikan penolakan yang tegas.

Sikap penolakan  yang dinyatakan mahasiswa Bandung itu menaikan  moril  hingga mendoorng  para mahasiswa di berbagai kota untuk ikut menolak keputusan pembubaran KAMI tersebut. Bahkan pada tengah malam menjelang 25 Februari itu, mahasiswa-mahasiswa Bandung memutuskan memberikan tenaga bantuan bagi rekan-rekannya di Jakarta. Mereka kemudian datang ke Jakarta bergelombang dan dilakukan secara diam-diam.

Langkah jitu ini diambil, karena mahasiswa Bandung punya pengalaman kegagalan long march mereka ke Jakarta 17 Januari 1966 dihambat oleh aparat keamanan. Sementara terjadi pendudukan   kampus ITB oleh Barisan Soekarno --Siswono Yudohusodo, terutama dari GMNI.

Rombongan pertama mahasiswa Bandung yang berangkat ke Jakarta terdiri dari empat puluh orang dengan menggunakan dua bus umum. Selama perjalanan, empat puluh mahasiswa yang seluruhnya dari mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok Bangbayang, dipimpin oleh Riswanto Ramelan mahasiswa Seni Rupa ITB, berpura-pura untuk tidak saling kenal.

Rombongan kedua yang dipimpin oleh mahasiswa Elektro ITB Bernard Mangunsong, menumpang kereta api pukul enam pagi dan turun di Stasiun Jakarta Kota. Sedang rombongan ketiga yang juga menggunakan kereta api pukul sepuluh pagi, turun di Kramat Sentiong.

Rombongan berkereta api ini pada umumnya anggota Batalyon I Resimen Mahawarman. Sedangkan rombongan terbesar.  Romongan terakhir, yang terdiri dari kurang lebih 150 mahasiswa menggunakan kereta api pukul tiga sore, dipimpin oleh Arifin Panigoro mahasiswa Elektro ITB. Mereka menempuh jarak Bandung-Jakarta Kota dalam tempo empat setengah jam.

Jumlah mahasiswa Bandung yang datang ke Jakarta sekira  400-an mahasiswa, berasal dari berbagai kampus perguruan tinggi di Bandung, namun terbanyak dari ITB. Jumlah ini sebenarnya tidak terlalu besar di tengah ribuan massa mahasiswa Jakarta. Mereka bergabung di Fakultas Kedokteran UI.

Pada malam kedua kehadiran mereka di kampus Fakultas Kedokteran, datang perintah dari Kodam Jaya untuk mengosongkan kampus. Kodam melarang mahasiswa menginap, dengan alasan ada kemungkinan serangan dari pasukan-pasukan yang pro Sukarno.

Hanya satu malam Kontingen Bandung meninggalkan Fakultas Kedokteran di Salemba, karena keesokan harinya berangsur-angsur mereka kembali ke sana. Mereka bertahan seterusnya  di FKUI.

Ketika sejumlah tokoh mahasiswa Jakarta yang tertekan karena teror dan ancaman, menginap di Kopur (Komando Tempur) Kostrad untuk keselamatan mereka, anak-anak Bandung ini  bertekad terus bertahan di Fakultas Kedokteran UI ini sampai PKI dibubarkan atau Sukarno dilumpuhkan, seperti yang diutarakan tokoh-tokohnya  Muslimin Nasution,  Rudianto Ramelan dan Fred Hehuwat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun