Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (7)

9 Juni 2020   16:29 Diperbarui: 9 Juni 2020   16:31 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara telepati Hyang mengisi kepala saya dan Ira. Apa yang harus kami katakan.

Ilustrasi-Foto: Bandung.Go.id
Ilustrasi-Foto: Bandung.Go.id
Kami tidak bisa tidur semalaman. Subuh hari Ira dan aku salat dan kemudian mandi turun ke dermaga.  Sang Kuriang sudah menunggu dengan bangga. Kapal sudah selesai.

"Boleh kami mencoba perahu ini dulu. Setelah matahari terbit kami kembali dan pernikahan bisa digelar," aku berkata dengan tegas.

Sang Kuriang mengangguk. "Silahkan, orang aku akan mengantarkan kalian berkeliling danau untuk melihat matahari terbit ketika di danau."

Aku dan Ira menaiki perahu besar itu bersama enam pengawal. Hyang yang mengawal kami mengikuti. Perahu pun bergerak ke tengah danau. Amboi harus diiakui begitu indahnya panorama di tengah danau menjelang fajar. Keajaiban apa yang menyelamatkan aku dari perbuatan yang terlarang ini, anak yang menikahi ibunya?

Hiyang menampakan diri lagi.  Para pengawal ketakutan, tetapi mahluk itu tetap memerintahkan mereka untuk bertugas di kapal melalui telepati.

"Bagaimana caranya kalian menganggalkan pernikahan aku dan anakku?" tanya aku penasaran.

Kami sudah jauh sudah di tengah danau. Dari jauh terlihat Gununtangkubanprahu, tampak berasap.

Sebetulnya kalian sudah melihat tandanya kemarin. Suara Hiyang hanya menjelaskan.

"Gunung itu akan meletus. Itu sebabnya puluhan tentara Atlantis mati terkena gas racun dan hawa panas," ujar Ira.

"Bagaimana dengan Elang, Kanaya, teman-teman kita?" aku khawatir. "Bagaimana pun dia anakku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun