Aku pernah membaca sekilas berhubungan dengan sebuah legenda di Jawa Barat. Dongeng yang pernah diceritakan ibuku dulu dan kata ibuku juga dibacakan sewaktu kecil.
Anjing itu bisa melindungi Elang kalau ada mahluk musuh kami mendadak muncul dan juga bisa jadi kendarannya kalau terpaksa melarikan diri. Tinggi robot anjing itu satu meter dari kaki ke kepala dan panjangnya hampir dua meter hingga ekor.
Kehadiran Tumang mulanya bisa menghibur Elang, tapi tidak menjawab pertanyaannya setiap malam: "Kapan Abah pulang Ambu?"
Elang juga suka menggambar. Kadang ia menggambar sesosok mahluk besar  dengan bentuk kepala yang ganjil  dibandingkan dengan tinggi manusia biasa lebih dari dua kali lipat. Mungkin dia dapat dari buku dongeng, kitab agama, atau entah salinan naskah kuno yang sudah kami digital  terkait raksasa atau jin. Dia memang gemar menelusuri perpustakaan digital. Para orangtua memang sedini mungkin mengenalkan perpustakaan pada anak.
"Yang kamu maksud Hiyang itu ?" tanyaku suatu hari?
"Iya Ambu, ini Hiyang! Temanku yang baik. Dia kadang suka mengunjungi aku di kamar dan juga mengunjungi Iskanti. Karena dia tinggi kami mengobrol di jendela!"
"Kok hanya kalian yang bisa melihat? Kalau dia datang kok kamera tidak bisa menangkap?"
"Hiyang itu bisa menghilang Ambu, hanya mau menampakan diri pada yang dikehendakinya," jawab Elang santai.
Khayalan! Namun yang mengkhawatirkan Elang suka bilang kalau mahluk itu berbisik tahu di mana ayah dan Iskanti berada.
Kedua anak itu dekat dengan Taruma, seorang pilot kawan ayah mereka. Harusnya Taruma ikut dalam ekspedisi yang naas itu. Tetapi dewan memberikannya tugas memburu mahluk yang akan menyerang Preanger Dua, tetangga kami. Dia juga pilot pesawat tempur yang berbentuk motor.