Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bandung 1965, Runtuhnya PKI Jabar

1 Maret 2020   21:12 Diperbarui: 1 Maret 2020   21:09 4735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Headline Pikiran Rakjat 6 Oktober 1965-Ilustrasi Audividual Perpusnas.

Dalam pernyataannya yang ditandatangani NY K Slamet mendesak kepada pihak berwajib agar membubarkan parpol dan ormas-ormas yang terlibat dalam G 30 S.  Mengutuk perbuatan teror G 30 S dan mendesak pihak berwajib untuk menindak dan penghukum orang-orang yang tersangkut G 30 S.  Tetap setia dan taat  terhadap komando dan ajaran presiden/Pangti ABRI (12)

Korban Tewas Dibunuh Anggota Sendiri

Menjelang akhir Oktober 1965  Kepala Staf Kodim 0614 Cirebon Mayor Buchori membenarkan bahw di daerah Cirebon ada tokoh /ormas PKI yang dibunuh anggotanya sendiri. Pembenaran ini dikemukakan atas pertanyaan-pertanyaan wartawan di Bandung.

Di samping Ketua PKI sebuah desa di Jatiwangi, terdapat juga  Rakila, Ketua PKI Desa Karangtinggi, Kecamatan Kapetakan   dan Ketua BTI Desa Cikecuk, Kecamatan Plumbon.  Menurut Buchori para anggota PKI dan ormas-ormasnya ramai-ramai ke rumah Rangkila di Desa Karangtinggi  menyeret Rangkila keluar rumah sambil berteriak: "Sira kang gawe sangsarakan kita" (kamu yang telah membuat sengsara kita).

Bupati Majalengka Letkol Sutisna menerangkan di daerahnya banyak anggota PKI marah karena merasa ditipu pemimpinnya, mereka nyaris membunuh pemimpinnya, namun dibatalkan setelah dinasehati bupati. Mereka ini kemudian mengadakan acar pembubaran di alun-alun (13).

Pada akhir Oktober itu juga terungkap, Gubernur Mashudi menurut rencana yang sudah ditetapkan oleh Dewan Revolusi Indonesia G 30 S bila kudeta berhasil akan disingkirkan (tidak disebut dibunuh atau hanya dicungkil matanya), dan Gubernur Jabar akan dipimpin pimpinan BTI Pusat Sidik Kertapati. 

Rencana penetapan ini tercantum dalam sebuah dokumen yang disita oleh Kodim 0609 Bandung  dari rumah Lurah Cibeber, Kecamatan Cimahi.  Dalam dokumen itu disebut Bupati /Kepda Dati II Bandung dipegang Hollar , seorang Pemuda Rakjat dari Cimahi (14).

Gubernur Mashudi  menandaskan bahwa G 30 S adalah lawan yang sama jahatnya dan tidak kalah membahayakan  dari neokolim. 

"Karena itu kita secara radikal revolusioner membongkar  kekuatan G 30 S yang hendak menyingkirkan Panca Azimat Revolusi dan Bung Karno untuk diganti dengan ideologi impor tanpa dicocokan dengan kepribadian kita dan mengganti Bung Karno, Pemimpin Besar Revolusi Kita."

Sementara Bupati Sumedang Mohamad Chafli dalam surat keputusannya telah menonaktifkan untuk sementara dua anggota bPH masing-masing Satia (PKI) dan Akbar Hardjadijaja (Partindo) dan 4 anggauta  DPRD GR masing-masing Mar-ed, Aman J Ruhja dan Sasmita dari PKI.

Sebuah dokumen penting yang berhasil disita dari seorang anggota gembong PKI menunjukan adanya persiapan yang sempurna  mengenai susunan apa yang disebut Dewan Revolusi DT II Subang. Lengkap dari Bupati Kepala Daerah hingga RT/RK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun