Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Koloni (11-12)

1 Mei 2017   10:02 Diperbarui: 1 Mei 2017   10:16 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu yang ikut menarik setelah mengamati.”

“Aku dan Kak Andro. Kami sudah melihat waktu kendaraan kakanda jatuh terbakar dari pulau.”

Andro mengangguk.  Mulanya para orangtua melarang kami membawa orang asing ke pulau ini. Tapi Zahra berkeras bahwa dia yakin ada pangerannya di dalam pesawat itu. Sepertinya kalian terhubung secara batin.”

“Para orangtua mulanya ragu. Tetapi setelah kami membawa kakanda. Di antara mereka ada yang mengenali kakak dengan baik.”

Alif sebenarnya ingin menangis.

Seorang pria tua muncul dari dinding. “Benar Alif. Dia bayi yang kamu tolong delapan belas tahun yang lalu. Dia balasan atas budi kamu.”

Alif terperanjat dan mengenali orangtua itu.

“Profesor Nanang Sumarna… “

Rasa ingin tahu pertamanya telah terjawab. Pertanyaannya selanjutnya. Siapa merancang masyarakat ini?    Nanang Sumarna mengajak Alif ke dalam. Dia meminta Andro menunggu di luar mengizinkan Zahra mengikuti suaminya. Nanang tahu apa yang ada di benak Alif. 

DUA BELAS

Fakultas Ilmu Budaya UI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun