Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Masa Depan Bangsa dengan Badan Bank Tanah

11 Januari 2025   00:30 Diperbarui: 11 Januari 2025   00:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemanfaatan Lahan Badan Bank Tanah (Kompas dari Shutterstock) 

Harapan besar muncul dengan hadirnya Badan Bank Tanah (Bank Tanah) sebagai instrumen untuk mewujudkan pengelolaan lahan yang lebih adil dan berkelanjutan. 

Melalui pengelolaan yang transparan dan merata, semoga tanah tidak lagi menjadi sumber permasalahan, tetapi justru menjadi pendorong kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Bank Tanah adalah langkah strategis pemerintah yang menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung dan membela kesejahteraan rakyat. 

Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang diatur melalui Bank Tanah dilandasi oleh semangat membangun kesejahteraan rakyat. 

Prinsip keadilan ekonomi harus menjadi fondasi utama dalam setiap langkah implementasinya.

Tidak Ada Konflik Lagi

Pemanfaatan lahan selama ini kerap menjadi pemicu konflik di masyarakat. Sengketa kepemilikan, batas wilayah, hingga tumpang tindih penggunaan lahan adalah masalah klasik yang tak kunjung usai. 

Namun, hadirnya Bank Tanah membawa angin segar dengan memberikan solusi konkret untuk memetakan potensi konflik dan mengelola pemanfaatan lahan secara lebih efisien.

Sebagai badan yang berperan sebagai "pengumpul" tanah, Bank Tanah memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan yang terarah dan strategis. 

Dengan data yang komprehensif tentang bentangan dan luasan tanah dari pangkal hingga ujung, potensi konflik dapat diminimalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun