Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Pernikahan di Persimpangan Zaman

7 November 2024   19:56 Diperbarui: 8 November 2024   09:48 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Status pernikahan bahkan tak lagi terasa sakral. Dahulu, hidup bersama bagi laki-laki dan perempuan hanya bisa diwujudkan melalui pernikahan, tetapi kini pergeseran budaya sedikit demi sedikit mulai mengaburkan nilai tersebut. 

Ada yang terang-terangan mengaku sudah memiliki anak, dan ada pula yang sudah seatap namun memilih untuk tidak memiliki anak. Semua ini terjadi dalam konteks hidup bersama di luar pernikahan.

Di sisi lain, fenomena “dunia yang isinya selingkuh” semakin membuat para jomblo ketar-ketir untuk menikah. 

Berbagai fenomena sosial ini menambah alasan bagi generasi muda untuk menunda pernikahan, atau bahkan mengurungkan niat mereka sama sekali.

Mari Menikah !

Dengan kalimat sederhana, kalau tidak ada yang menikah, ya Indonesia terancam kehilangan generasi penerus bangsa. Fenomena ini bahkan sudah terjadi di beberapa negara, salah satunya Jepang. 

Jadi, ini bukan lagi masalah orang per orang, melainkan sudah menjadi masalah negara. Pemerintah harus mampu mengurai benang merah dari menyusutnya angka pernikahan di negeri kita. Salah satu contohnya mungkin dapat dilihat dari apa yang saya tuliskan dalam opini ini.

Mari kita jadikan kembali tanah kita sebagai "tanah surga," tempat "tongkat kayu dan batu jadi tanaman," agar setiap individu mampu berdaulat atas pangan karena sumber daya alam yang mendukung kehidupan. 

Prinsip pembangunan berkelanjutan harus tetap menjadi dasar dalam setiap pengembangan wilayah dan infrastruktur di negeri ini, agar generasi mendatang tetap bisa menikmati hasil bumi dari tanah air kita.

Meningkatkan keterampilan atau membuka lapangan kerja adalah langkah konkret yang bisa diambil pemerintah, sehingga setiap warga bisa mandiri menghadapi berbagai tuntutan hidup yang terus meningkat. 

Ketika alam dan lingkungan sosial saling mendukung terciptanya kehidupan yang optimal, saya pikir menikah bukan lagi sesuatu yang menakutkan, tetapi kembali menjadi sebuah impian yang diidamkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun