Bahkan tak sanggup menutupi rasa malunya
Ia tertunduk malu
Ketika disadari lelaki di hadapannya adalah aku
Sebatang rokok yang masih sempurna di jari-jemari kanan dipatahkannya
Menangis tersedu-sedu ia bersandar di bahu kiriku
Aku terdiam dan hanya mendengar desahan gadis itu
Kulihat langit-langit gedung tua menyuarakan kesombongannya
Telah menang merebut dia dari pelukanku sejak dahulu
Dia penari yang kumaksud hanya menangis terus menangis
Kubelai telapak tanganku di pundaknya tanpa rasa nafsu
Kukatakan singkat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!