Mohon tunggu...
Juneman Abraham
Juneman Abraham Mohon Tunggu... Dosen - Kepala Kelompok Riset Consumer Behavior and Digital Ethics, BINUS University

http://about.me/juneman ; Guru Besar Psikologi Sosial BINUS; Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI); Editor-in-Chief ANIMA Indonesian Psychological Journal; Asesor Kompetensi - tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pantang Pupus di Jalur Scopus

7 Agustus 2024   13:00 Diperbarui: 19 Oktober 2024   15:46 2716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KELIMA: Kembali ke Intuisi Akademik

Langkah PERTAMA hingga Langkah KEEMPAT hanyalah merupakan prosedur formal yang bila diikuti merupakan ikhtiar kita untuk tidak terjebak dalam jurnal terindeks Scopus yang kurang atau tidak memberikan nilai tambah.

Pada akhirnya, yang perlu kita asah masing-masing adalah kepekaan/sensitivitas/intuisi akademik. Sebuah jurnal mungkin"lolos saringan" dari keempat langkah tersebut. Akan tetapi jika di ujung (langkah kelima ini), intuisi intelektual kita mengatakan TIDAK kepada sebuah jurnal, maka marilah kita ikuti intuisi tersebut.

Nah, guna membantu mengasah intuisi kita, dua inisiatif bertajuk Think - Check - Submit (untuk memilih jurnal) dan Think - Check - Attend (untuk memilih konferensi) perlu dipraktikkan.

Sebagai contoh, Think - Check - Submit memberikan pertanyaan: "Apakah penerbit menawarkan peninjauan oleh pakar anggota dewan editorial atau oleh peneliti di bidang Anda? ... Apakah jelas biaya apa yang akan dikenakan kepada penulis? ... Apakah penerbit memiliki kebijakan yang jelas mengenai potensi konflik kepentingan bagi penulis, editor, dan peninjau?".

Sumber gambar: thinkchecksubmit.org
Sumber gambar: thinkchecksubmit.org
Think - Check - Attend  memberikan pertanyaan: "Apakah Anda mengetahui masyarakat atau asosiasi yang menyelenggarakan konferensi ini? .... Pernahkah Anda mendengar tentang pembicara sesorah-nada-dasar (Keynote speakers)? .... Pernahkah Anda mendengar tentang anggota Komite Editorial sebelumnya? .... Apakah Komite ini jelas mengenai kendali editorial atas presentasi dan jenis tinjauan sejawat yang digunakan? .... Apakah konferensi memperjelas layanan pengindeksan mana yang dapat menjamin publikasi prosiding dan kepada pengindeks mana saja mereka akan menyerahkan prosesnya untuk dievaluasi?"

Sumber gambar: thinkcheckattend.org
Sumber gambar: thinkcheckattend.org

Di samping kedua inisiatif tersebut, saya juga telah menuliskan - di Kompasiana juga - tentang bagaimana perasaan moral hendaknya kita gunakan ketika menilai apakah sebuah jurnal itu "predator" dan layak dimasuki atau tidak. 

Anda dapat menemukan jawaban melalui kolom saya ini, apakah jurnal-jurnal terindeks Scopus yang diterbitkan oleh para penerbit besar, seperti Elsevier, Wiley, Taylor & Francis, Springer, pasti bukan jurnal pemangsa.

Melampaui Scopus (Go beyond Scopus)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun