KELIMA: Kembali ke Intuisi Akademik
Langkah PERTAMA hingga Langkah KEEMPAT hanyalah merupakan prosedur formal yang bila diikuti merupakan ikhtiar kita untuk tidak terjebak dalam jurnal terindeks Scopus yang kurang atau tidak memberikan nilai tambah.
Pada akhirnya, yang perlu kita asah masing-masing adalah kepekaan/sensitivitas/intuisi akademik. Sebuah jurnal mungkin"lolos saringan" dari keempat langkah tersebut. Akan tetapi jika di ujung (langkah kelima ini), intuisi intelektual kita mengatakan TIDAK kepada sebuah jurnal, maka marilah kita ikuti intuisi tersebut.
Nah, guna membantu mengasah intuisi kita, dua inisiatif bertajuk Think - Check - Submit (untuk memilih jurnal) dan Think - Check - Attend (untuk memilih konferensi) perlu dipraktikkan.
Sebagai contoh, Think - Check - Submit memberikan pertanyaan: "Apakah penerbit menawarkan peninjauan oleh pakar anggota dewan editorial atau oleh peneliti di bidang Anda? ... Apakah jelas biaya apa yang akan dikenakan kepada penulis? ... Apakah penerbit memiliki kebijakan yang jelas mengenai potensi konflik kepentingan bagi penulis, editor, dan peninjau?".
Di samping kedua inisiatif tersebut, saya juga telah menuliskan - di Kompasiana juga - tentang bagaimana perasaan moral hendaknya kita gunakan ketika menilai apakah sebuah jurnal itu "predator" dan layak dimasuki atau tidak.Â
Anda dapat menemukan jawaban melalui kolom saya ini, apakah jurnal-jurnal terindeks Scopus yang diterbitkan oleh para penerbit besar, seperti Elsevier, Wiley, Taylor & Francis, Springer, pasti bukan jurnal pemangsa.
Melampaui Scopus (Go beyond Scopus)