Mohon tunggu...
Julistya
Julistya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Garut

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Fiqh di Madrasah Ibtidaiyah

17 Juni 2023   05:45 Diperbarui: 17 Juni 2023   05:50 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

               "...kami sangat senang sekali jika belajar Fiqh menggunakan metode belajar kelompok, karena kalo sama teman bahasanya santai, jadi cepat paham, terus sebenarnya bukan karena belajar fiqh saja, tapi dengan belajar kelompok juga kami bisa sambil bermain bersama teman-teman, lalu mengerjakan tugasnya sambil praktek."

Ibu Alis mengungkapkan, bahwa:

                "...saya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat kelompok. Saya menerapkan metode belajar kelompok dalam pembelajaran  Fiqh pada saat materi tersebut dirasa belum atau kurang dipahami oleh peserta didik. Hal itu dapat terlihat ketika jika kebanyakan siswa setelah saya sampaikan materi oembelajaran, mereka semua banyak yang diam ataupun tidak menanggapi. Sebelum melakukan diskusi pembelajaran kelompok,  saya menjelaskan lebih dulu materinya, kemudian manfaat dari materi, maksud dan tujuan yang akan di laksanakan dalam pembelajaran kelompok dan juga cara mengamalkan materinya.  Saat mengajarkan pembelajaran fiqh terkadang saya mengaitkan masalah dengan kehidupan sehari-hari tergantung materi yang di sampaikan. Seperti pada bab tentang sedekah, saya biasanya mengaitkannya dengan masalah ibu dan anak kecil yang sering ada di lampu merah, yang memakai pakaian yang kurang layak untuk dipakai, anak kecil yang seharusnya kegiatannya hanya makan dan tidur tapi karena keadaan dipaksa untuk ikut mencari uang dengan ibunya. Disamping itu, saya juga memberikan kesempatan kepada peserta didik bagi siswa yang ingin bertanya sebelum saya memberikan tugas di akhir pembelajaran."

Terkait media pembelajaran yang digunakan, mengacu pada apa yang telah tercantum dalam RPP yang kami dapatkan, bahwa tertulis media pembelajaran yang digunakan adalah buku Fiqh kelas 5 dan benda-benda yang ada di sekolah. Berikut hasil wawancara mengenai media pembelajaran di MI Al-Hikmah:                                

                  "...terkait media pembelajaran ya, untuk media yang digunakan, kami menggunakan buku atau buku digital yang kami download di kamimadrasah blogspot.com. Selain itu, kami juga menggunakan benda-benda yang ada di sekolah, seperti pada materi sedekah, sedekah itu kan bukan hanya tentang materi saja, tetatpi bisa juga sedekah dengan non materi. Contohnya seperti menolong guru ketika guru membawa buku yang banyak, lalu menolong teman misalnya ketima jatuh, kemudian saling berbagi bekal terhadap teman yang tidak membawa bekal atau tidak membawa uang jajan, lalu kalo ada temannya yang kesusahan untuk mengerti materi, diajarin atau dibantu temennya biar temennya cepat mengerti, dan masih banyak lagi lah kiranya."            

Dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan dalam pembelajaran ini bisa dikatakan masih minimnya media pembelajaran di MI Al-Hikmah, mengingat media juga menjadi salah satu hal penting untuk mendorong siswa agar lebih mengerti terkait inti materi dari pembelajaran fiqh.                      

                                                    

C. Evaluasi Pembelajaran Fiqh di MI Al-Hikmah

Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang wajib dilakukan dengan cara sistematis dan terstruktur sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan atau proses pembelajaran, hal ini digunakan tenaga pengajar untuk proses penilaian terkait perkembangan dan penguasaan dari capaian hasil pembelajaran peserta didik dalam belajar.                                                                                                                           

Secara garis besar tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran secara luas. Sistem pembelajaran tersebut meliputi tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian tersebut. Selain itu, evaluasi pembelajaran juga ditekankan untuk menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta untuk mempesiapkan data yang membantu dalam membuat keputusan.                                   

Guru yang mengajar pun membenarkan hal tersebut, dilihat dari keaktifan siswa saat pembelajaran kelompok dimulai, banyak anak yang bertanya dan menjawab secara langsung saat guru melontarkan beberapa pertanyaan kepada para siswa. Hal tersebut kembali lagi pada kemampuan intelektual para siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun