***
"Kenapa kau datang kesini tanpa mengganti baju?"
"Aku sempatkan ke sini sebentar, aku rindu."
Kemeja merah berlengan pendek yang sama, lipstik dan blush-on berwarna jingga, bekas pantulan senja dari jendela. Dia persis sama dengan yang kutemui kemarin sore.
"Erlangga benar-benar akan membunuhku, kali ini."
"Kau takut?"
"Tidak, aku lebih mengkhawatirkanmu."
"Itulah kenapa aku mencintaimu. Kau mencintaiku lebih dari nyawamu. Dia tidak."
"Aku tahu, tidurlah Emilia, dadaku selalu bisa kau sebut rumah."
Dia terlelap dengan cara yang sama, aku menyentuh ujung bibirnya, nyata.
***
"Sejak kapan?" tanyanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!