Mohon tunggu...
Juli Antonius Sihotang
Juli Antonius Sihotang Mohon Tunggu... Lainnya - Perantau-Peziarah Hidup

Spiritualitas, Iman Katolik, Kaum Muda Katolik Artikel saya yang lain dapat dilihat di: https://scholar.google.co.id/citations?user=_HhzkJ8AAAAJ&hl=en

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yesus Kristus sebagai Sumber Katekese bagi Kaum Muda Katolik

27 Mei 2023   09:00 Diperbarui: 27 Mei 2023   09:20 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Kaum muda dalam konteks kehidupan Gereja adalah sekumpulan pribadi yang sungguh membutuhkan pendampingan secara moril, rohani, dan kebiasan hidup sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap waktu dan setiap harinya, mereka senantiasa dihadapkan akan berbagai tantangan dan persoalan dalam perjuangan mencari jati diri, mengusahakan, dan mewujudkan apa yang menjadi harapan maupun cita-cita mereka sekarang, besok, dan di masa depan. Oleh sebab itu, apabila kaum muda tidak diperhatikan, dibina, dan dipersiapkan oleh Gereja dengan baik (secara berkesinambungan), maka dapat dipastikan bahwa kehidupan menggereja juga tidak akan mampu bertahan lama.[39] Namun, kenyataan mendesak yang perlu diketahui adalah segala sesuatu, baik itu hidup maupun pengalaman kaum muda tidak akan pernah mencapai dasar kemudaan dan kepenuhan sejati sebagai orang muda, apabila dalam konteks hidup sehari-hari kaum muda tidak bertemu sekaligus berelasi dengan seorang 'Sahabat' yang mengagumkan, yakni Yesus Kristus.[40]

 

Dia dalam masa mudanya (30 tahun)[41] telah memberikan nyawa-Nya untuk orang lain dan untuk dunia lewat penderitaan, penganiayaan, dan wafat di kayu salib. Yesus Kristus adalah seorang pemuda yang karena kasih kepada manusia dan ketaatan kepada Bapa rela mengorbankan hidup-Nya, sekalipun Dia baru saja memasuki tahap dewasa awal.[42] Namun, Yesus Kristus menunjukkan kepada umat-Nya, istimewanya kaum muda bahwa kemudaan mereka adalah masa yang terang, sukacita, dan penuh rahmat seperti hidup Yesus Kristus sendiri.[43] Dia tidak mendampingi, menyertai, dan menerangi kaum muda dari kejauhan, melainkan dari hidup-Nya sendiri yang dibagikan kepada mereka. Yesus Kristus memberikan teladan kepada kaum muda bahwa Dia mempercayakan hidup-Nya secara mutlak kepada Bapa, memelihara persahabatan sejati dengan para murid-Nya (dalam suka-duka), hati yang mudah tergerak oleh belas kasihan kepada mereka yang berdosa, disingkirkan, kecil, miskin, maupun lemah. Bahkan, Yesus Kristus juga berani menghadapi para pemimpin politik maupun agama yang tidak adil, mengalami penolakan, dan takut akan penderitaan salib. Namun, dari semua peristiwa tersebut, Dia senantiasa berelasi dan mempersembahkan hidup-Nya kepada Bapa. Itulah sebabnya, dalam Yesus Kristus setiap orang muda akan menemukan peneguhan, perhatian, kekuatan, kasih, dan apa yang menjadi tujuan hidup mereka dalam peziarahan ini.[44] 

 

KESIMPULAN

Katekese adalah sarana yang digunakan oleh Gereja sejak awal Kristianitas dalam pengajaran dan pewarisan iman kepada umat Allah, sehingga setiap umat beriman hidup dan bertumbuh dalam iman yang utuh dan sejati. Adapun kaum muda adalah pribadi-pribadi yang dipenuhi dengan anugerah Allah sekaligus senantiasa dihadapkan akan berbagai godaan, tantangan, maupun kegelisahan dunia, yang membuat mereka mengalami kesulitan maupun belum bertumbuh dalam iman yang kokoh. Oleh sebab itu, katakese sebagai pengajaran iman harus senantiasa diberikan secara berkesinambungan ('masif') sesuai dengan kebutuhan dan zaman mereka, sebab mereka nyatanya adalah pilar, masa kini, dan masa depan Gereja. Namun, katekese yang diberikan kepada kaum muda tidak akan pernah 'berhasil' apabila tidak bersumber dari Yesus Kristus dan hidup-Nya sebagai sumber iman itu sendiri. Yesus Kristus adalah sumber, patron, dan puncak dari kemudaaan setiap kaum muda. Dia telah memberikan nyawa-Nya kepada semua insan dalam masa muda-Nya.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun