Perspektif yang holistik dan matang inilah yang menjadikannya aset berharga dalam mendorong inovasi.
Ketiga, Meningkatkan Kualitas Produk atau Jasa
Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki lansia dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya, lansia yang memiliki pengalaman dalam bidang kerajinan tangan dapat memberikan masukan yang berharga untuk pengembangan produk baru.
Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki lansia dapat menjadi aset berharga dalam meningkatkan kualitas produk atau jasa. Misalnya, lansia yang memiliki pengalaman dalam bidang kerajinan tangan dapat memberikan masukan yang berharga untuk pengembangan produk baru.Â
Bisa dibayangkan orang pengrajin batik senior yang berbagi pengetahuan tentang teknik pewarnaan alami atau desain motif tradisional kepada tim desain produk fashion. Pengalamannya dapat menghasilkan produk-produk yang unik, berkualitas tinggi, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Lalu, lansia yang memiliki pengalaman dalam bidang pelayanan pelanggan dapat memberikan pelatihan kepada karyawan yang lebih muda tentang cara berinteraksi dengan pelanggan dengan lebih baik.Â
Mereka dapat mengajarkan pentingnya kesabaran, empati, dan kemampuan mendengarkan dengan aktif dalam membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.
Keempat, Membangun Reputasi Perusahaan
Perusahaan yang memberdayakan lansia akan mendapatkan reputasi yang baik sebagai perusahaan yang peduli pada keberagaman dan inklusivitas. Hal ini dapat menarik minat calon karyawan yang berkualitas dan meningkatkan citra perusahaan di mata publik.
Dengan melibatkan lansia dalam angkatan kerja, perusahaan turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Lansia yang memiliki penghasilan akan meningkatkan konsumsi dan permintaan di pasar, sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Kelima, Menurunkan Tingkat Pengangguran Lansia