Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Embrace Diversity: Saat Lansia Menjadi Aset Berharga di Dunia Kerja

10 Januari 2025   17:54 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:54 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Pekerja lansia dampingi yang muda . | Image by Freepik/katemangostar

Dalam lanskap bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan-perusahaan berlomba-lomba mencari cara untuk meraih keunggulan. Salah satu kunci sukses yang seringkali terlupakan adalah keberagaman di dalam perusahaan. Dan salah satu kelompok yang seringkali kurang diperhatikan adalah lansia.

Selama ini, lansia seringkali dianggap sebagai bagian dari populasi yang tidak produktif dan harus pensiun. Namun, pandangan ini semakin terkikis seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup dan perubahan demografi. 

Lansia memiliki banyak sekali potensi yang belum tergali, mulai dari pengalaman yang kaya, etos kerja yang tinggi, hingga jaringan relasi yang luas.

Mengapa Lansia Menjadi Aset Berharga di Dunia Kerja?

Pengalaman yang mereka kumpulkan selama puluhan tahun bekerja membentuk landasan kuat bagi pengambilan keputusan yang matang dan bijaksana. Mereka memiliki kemampuan untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang, sehingga mampu memberikan solusi yang komprehensif dan inovatif. 

Di samping itu, etos kerja yang tinggi dan dedikasi yang kuat sering kali menjadi ciri khas para lansia. Mereka cenderung lebih loyal terhadap perusahaan dan memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Jaringan relasi yang luas juga menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki oleh para lansia. 

Selama bertahun-tahun berkarier, mereka telah membangun hubungan dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Jaringan ini dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan dalam menjalin kerjasama strategis atau mencari peluang bisnis baru. 

Stabilitas yang dimiliki oleh para lansia juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Mereka cenderung lebih jarang berpindah pekerjaan, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru. 

Keterampilan khusus yang dimiliki oleh para lansia juga patut diperhitungkan. Banyak di antara mereka yang memiliki keterampilan tradisional atau keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh generasi muda. Misalnya, keterampilan dalam bidang kerajinan tangan, pengetahuan tentang sejarah lokal, atau kemampuan berbahasa asing.

Tantangan dan Solusi

Meskipun memiliki banyak potensi, memberdayakan lansia di dunia kerja juga menghadapi sejumlah tantangan. 

Stereotipe negatif tentang lansia yang masih kuat di masyarakat menjadi salah satu hambatan utama. Banyak orang masih beranggapan bahwa lansia tidak produktif dan tidak mampu mengikuti perkembangan zaman. 

Kemudian, kondisi fisik yang menurun seiring bertambahnya usia juga menjadi kendala. 

Namun, tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan berbagai cara. Perusahaan dapat memulai dengan mengubah mindset tentang lansia. Para pemimpin perusahaan perlu menyadari bahwa lansia adalah aset berharga yang

Manfaat Memberdayakan Lansia

Pertama, Meningkatkan Produktivitas

Pengalaman dan dedikasi lansia dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Mereka seringkali memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan efisien dan efektif, serta memiliki pengetahuan mendalam tentang proses bisnis yang dapat mengoptimalkan kinerja tim.

Pengalaman dan dedikasi memang menjadi modal utama para lansia dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Namun, ada aspek lain yang tak kalah penting, yaitu kualitas kerja. Lansia seringkali memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam menyelesaikan tugas. 

Hal ini dikarenakan mereka cenderung lebih teliti dan fokus pada detail. Selain itu, mereka juga memiliki tingkat kesalahan yang lebih rendah, sehingga dapat mengurangi biaya yang timbul akibat kesalahan kerja.

Kedua, Meningkatkan Inovasi

Perspektif yang berbeda dari lansia dapat memicu ide-ide kreatif dan inovasi baru. Mereka cenderung memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan tidak terpaku pada cara kerja yang konvensional.

Lansia, dengan pengalaman hidup yang kaya dan beragam, seringkali memiliki sudut pandang yang unik dan berbeda dari generasi muda. Mereka telah melewati berbagai perubahan zaman, menghadapi tantangan yang beragam, dan mengembangkan cara-cara pandang yang khas. 

Perspektif yang holistik dan matang inilah yang menjadikannya aset berharga dalam mendorong inovasi.

Ketiga, Meningkatkan Kualitas Produk atau Jasa

Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki lansia dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya, lansia yang memiliki pengalaman dalam bidang kerajinan tangan dapat memberikan masukan yang berharga untuk pengembangan produk baru.

Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki lansia dapat menjadi aset berharga dalam meningkatkan kualitas produk atau jasa. Misalnya, lansia yang memiliki pengalaman dalam bidang kerajinan tangan dapat memberikan masukan yang berharga untuk pengembangan produk baru. 

Bisa dibayangkan orang pengrajin batik senior yang berbagi pengetahuan tentang teknik pewarnaan alami atau desain motif tradisional kepada tim desain produk fashion. Pengalamannya dapat menghasilkan produk-produk yang unik, berkualitas tinggi, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Lalu, lansia yang memiliki pengalaman dalam bidang pelayanan pelanggan dapat memberikan pelatihan kepada karyawan yang lebih muda tentang cara berinteraksi dengan pelanggan dengan lebih baik. 

Mereka dapat mengajarkan pentingnya kesabaran, empati, dan kemampuan mendengarkan dengan aktif dalam membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.

Keempat, Membangun Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang memberdayakan lansia akan mendapatkan reputasi yang baik sebagai perusahaan yang peduli pada keberagaman dan inklusivitas. Hal ini dapat menarik minat calon karyawan yang berkualitas dan meningkatkan citra perusahaan di mata publik.

Dengan melibatkan lansia dalam angkatan kerja, perusahaan turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Lansia yang memiliki penghasilan akan meningkatkan konsumsi dan permintaan di pasar, sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kelima, Menurunkan Tingkat Pengangguran Lansia

Memberdayakan lansia dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lansia dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan bekerja, lansia dapat mempertahankan kemandirian finansial dan sosial.

Hal ini memberikan mereka rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi. Ketika seseorang merasa berguna dan produktif, kualitas hidupnya akan meningkat secara signifikan.

Keterlibatan dalam dunia kerja juga membantu lansia tetap aktif secara fisik dan mental. Aktivitas kerja yang rutin dapat mencegah penurunan fungsi kognitif dan menjaga kebugaran tubuh. Lalu, berinteraksi dengan rekan kerja dari berbagai generasi dapat merangsang pikiran dan memberikan stimulasi sosial yang positif.

Bagi masyarakat secara luas, kehadiran lansia di dunia kerja dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda. Melihat lansia yang tetap produktif dan berkontribusi pada masyarakat dapat mendorong generasi muda untuk memiliki semangat kerja yang tinggi dan menghargai setiap tahap kehidupan.

Namun, untuk memastikan keberhasilan program pemberdayaan lansia di dunia kerja, diperlukan dukungan dari berbagai pihak. 

Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung partisipasi lansia dalam dunia kerja, seperti memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang mempekerjakan lansia atau menyediakan program pelatihan khusus untuk lansia. 

Perusahaan juga perlu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mengakomodasi kebutuhan khusus lansia.

Selain itu, peran keluarga juga sangat penting dalam mendukung keputusan lansia untuk bekerja. Dukungan keluarga dapat memberikan motivasi dan membantu lansia mengatasi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi.

Dalam jangka panjang, pemberdayaan lansia di dunia kerja dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan. 

Dengan melibatkan lansia dalam proses pembangunan, kita dapat memanfaatkan kearifan lokal dan pengalaman mereka untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Kesimpulan

Memberdayakan lansia di dunia kerja adalah langkah yang sangat penting untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh lansia, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun