Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memupuk Bahagia, Beginilah Suasana Hidup di Desa Bersahaja dan Penuh Karya

20 Oktober 2024   09:55 Diperbarui: 21 Oktober 2024   12:30 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga memasak menggunakan tungku dan kayu bakar di Desa Margaasih, Cicalengka, Kab. Bandung, Jawa Barat, Ahad, (20/10/2024). (Dokumentasi pribadi)

Ketiga, karya sebagai penambah kebahagiaan. "Penuh karya" menunjukkan bahwa aktivitas produktif seperti bertani atau berternak tidak hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga memberikan kepuasan batin dan kebahagiaan.

Karya tidak hanya terbatas pada hasil produksi fisik, tetapi juga bisa berupa karya seni, musik, atau bentuk kreativitas lainnya. Melalui karya, seseorang dapat mengekspresikan diri, menyalurkan emosi, dan menemukan makna hidup.

Proses menciptakan sesuatu, baik itu karya seni maupun hasil panen, memberikan kepuasan tersendiri. Rasa pencapaian saat melihat hasil karya yang memuaskan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.

Karya yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang. Rasa bangga karena dapat berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar juga menjadi sumber kebahagiaan.

Keempat, nilai-nilai luhur. Judul ini juga menyiratkan pentingnya nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kekeluargaan, dan kepedulian terhadap lingkungan yang masih kental di masyarakat desa.

Nilai gotong royong menjadi perekat kuat dalam masyarakat desa. Kegiatan bersama seperti membangun jalan, gotong royong membersihkan lingkungan, atau membantu sesama menjadi bukti nyata dari semangat kebersamaan.

Hubungan kekeluargaan yang erat menjadi ciri khas masyarakat desa. Saling mengunjungi, berbagi makanan, dan saling membantu dalam suka dan duka menciptakan ikatan yang kuat dan harmonis.

Masyarakat desa memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Mereka memahami pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan.

Kelima, apresiasi terhadap alam. Kehidupan di desa yang dekat dengan alam bisa memberikan ketenangan dan keseimbangan hidup.

Alam mengajarkan banyak hal kepada manusia, mulai dari kesabaran, keteguhan hati, hingga siklus hidup. Dengan mengamati alam, kita dapat belajar tentang keteraturan dan keindahan ciptaan Tuhan.

Berada di alam dapat menjadi terapi alami yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Suara gemericik air, kicau burung, dan pemandangan hijau dapat memberikan ketenangan dan kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun